Mateng, 8enam.com.-Dalam rangka meningkatkam kapasitas Bidan, Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) gelar seminar mini simposia, pentingnya probiotik dalam memingkatkan imunitas dan kesehatan pencernaan untuk tumbuh sehat dan bahagia.
Seminar tersebut berlangsung diaula Wisma Widya Buah Topoyo Kecamatan Topoyo Kabupaten Mateng, Selasa (27/8/2019) yamg diikuti seluruh Bidan se Kabupaten Mateng.
Ditemui usai kegiatan seminar, Ketua IBI Cabang Kabupaten Mateng, Hj. Nilmawiah mengatakan, Esensi dari pertemuan tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas Bidan, karna saat ini di Denkes itu dititipkan 12 indikator SPM yang secara spesipik untuk penurunan angka kematian ibu, anak dan menekan angka stunting.
“Kita berharap setelah pertemuan ini dapat menginterpensi sebelum ada kasus, ketika ada kasus teman-teman dapat langsung mengpolup, apa yang terjadi dimasyarakat, dengan tujuan utamanya kegiatan ini untuk meningkatkan program kegiatan, meningkatkan SDM bagi teman-teman Bidan,” kata Hj. Nilmawiah yang juga Sekertaris Dinkes Mateng.
Hj. Nilmawiah katakan, saat ini angka stunting yang ada di Sulbar lumayan tinggi, dan Sulbar itu urutan ke dua setelah NTT ( Data Nasional), dan Alhamdulillah khusus untuk kab mateng sendiri lumayan bagus di bandingkan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sulbar.
“Sementara untuk angka kematian ibu itu sebanyak 2 orang ibu, untuk kematian neonatus bayi itu sudah 13 bayi dan kematian anak itu sudah 4 anak, ini semua harus kita interpensi sebagai ujung tombak layanan publik untuk di Dinas kesehatan,” ujarnya.
Lanjutnya, ini urgen karna standar layanan minimal itu harus 100 persen sementara posisi rating program sekarang itu baru berkisar antara 30- 50 persen husus KIA, dan pihaknya merasa ini perlu untuk dilaksanakan karna Bidan itu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, mereka yang berada di puskesmas dan pustu-pustu,
“Kami berharap pemerintah daerah bisa mengbeckup kedepan, karna kami ada dilini terdepan untuk pelayanan kesehatan itu sendiri,” ungkapnya.
“Sebagai langkah konkrit kami, kedepan kami sudah turun langsung kemasyarakat ada pendampingan lewat kader gizi, kita berharap bisa kerjasama dengan Desa, jadi hampir semua kecamatan dan beberapa desa kami menyebar ada beberapa kader gizi untuk pendampingan ketika ada masyarakat kita yang benar-benar kurang gizi dan stunting, termasuk teman-teman Bidan untuk menekan angka kematian ibu, anak dan pendampingan ibu hamil ada,” sambungnya. (Ysn Hms/wan/one)
Advetorial