Sabtu , Juni 21 2025
Home / Daerah / Tidak Sesuai Dengan Hasil Survei Yang Dirilis, Begini Penjelasan Wakil Direktur JSI

Tidak Sesuai Dengan Hasil Survei Yang Dirilis, Begini Penjelasan Wakil Direktur JSI

Mamuju, 8enam.com.-Hasil survei yang dirilis JSI hampir pasti meleset dimana Paslon nomor urut 1 Sutinah Suhardi-Ado Mas’ud (Tina-Ado), unggul selisih 6,68 persen raihan suara dari Paslon petahana Habsi-Irwan, versi rekap di 11 Kecamatan, se Kabupaten Mamuju.

Sebagaimana diketahui, di Tanggal 11 November 2020 lalu, JSI merilis hasil surveinya untuk Pilkada Mamuju, yang menunjukkan Paslon petahana Habsi-Irwan unggul 65,9 persen sementara sang penantang Tina-Ado hanya berada di angka 34,1 persen.

Terkait melesetnya survei tersebut, Menurut Wakil Direktur JSI, Popon Lingga Geni, bahwa survei adalah snapshot rekaman pada saat survei dilakukan. Mamuju memang lebih dahulu dilaksanakan jauh sebelum Pilkada, tepatnya pada Tanggal 21 sampai 26 Oktober 2020 atau sekitar 40 hari sebelum Pilkada.

“Jadi, pasti akan punya perbedaan yang terjadi, mana kala mesin politik kandidat tidak berjalan di lapangan. Menurut saya itu yang terjadi di Mamuju, ini intuisi saya,” ucap Popon, via telepon, Selasa,(15/12/2020).

Selain itu ia juga mengungkapkan, bahwa untuk Pilkada Mamuju JSI hanya melaksanakan survei, tidak melakukan pendampingan kandidat.

“Jadi, artinya kita tidak memantau day to day, situasi di Kabupaten Mamuju,” ungkapnya.

Ia juga menerangkan, bahwa sebelum merilis hasil survei melalui konferensi pers, di Tanggal 11 November 2020 lalu, dirinya telah menyampaikan dua hal ke kandidat, yaitu Snowball Effect dan Underdog Effect.

“Dari dirilisnya hasil survei itu menjadi snowball effect lalu kemudian bergulir lalu orang semakin semangat untuk memenangkan habsi-irwan terutama di tim tidak terjadi penurunan speed dan intensitas pergerakan tidak turun. Itu effect pertama,” papar Popon

“Lalu yang kedua, Survei ini menjadi underdog effect di pihak kompetitor yang merasa masih tertinggal, masih harus bekerja keras, sementara di sisi tim Habsi-Irwan mungkin punya psikologis kita sudah menang dan lain-lain. Sehingga yang terjadi di Pilkada Mamuju saat ini ialah Underdog Effect, dan ini sudah saya sampaikan secara gamblang saat saya menyampaikan presentasi di Mamuju,” lanjutnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa dirinya tidak tahu secara detail perkembangan yang terjadi saat Pilkada berlangsung, apakah kedua kandidat sama-sama Fight di Elektoral atau ada anomali atau ada peristiwa yang terjadi 40 hari terakhir.

“Ini sebuah anomali yang tentu harus diukur berdasarkan peristiwa atau kejadian 40 hari terakhir sebelum Pilkada berlangsung. Biasanya survei kami lakukan seminggu menjelang pilkada sehingga dinamisasi pergerakan di lapangan (elektoral,red) kecil mengubah hasil Survei. Tapi kalau 40 hari sebelum pilkada itu masih bisa berubah, masih kadaluwarsa datanya,” tutupnya. (mp/edo)

Check Also

Kronologi Raibnya Dana Desa Tapandullu 388.426.000Juta, Pelaku Hingga Saat Ini Belum Diketahui

Mamuju, 8enam.com.-Uang Dana Desa (DD) Desa Tapandullu Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sebesar Rp 388.426.000 Juta …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *