Mateng, 8enam.com.-Ketua DPRD Kabupaten Tabanan Provinsi Bali I Made Dirga bersama rombongan berkunjung ke Kantor DPRD Kabupaten Mamuju Tengah, Kamis (12/3/2020).
Kedatangan Ketua DPR Tabanan bersama rombongan di sambut oleh oleh Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras didampingi Ketua Komisi 2 DPRD Mateng, Fathahuddin Al Gafiqhi, H. Hasanuddin S, Ketua Bapemperda, Alamsyah Arifin, Ketua BK, Hamka.
Pertmuan Ketua DPRD Tabanan berserta rombongan berlangsung diruang Kerja Ketua DPRD Mateng, dihadiri oleh, Sekwan DPRD Mateng, Zakaria, Ketua PHDI Kabupaten Mamuju Tengah, I Wayan Purna Yasa, Ketua Prajaniti Kabupaten Mateng, Kadek Suar, Ketua Peradah Kabupaten Mateng, Putu Gede Tatan Sagita.
Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga menyampaikan tujuan dari kunjungannya ke DPRD Kabupaten Mamuju Tengah selain untuk menjalin silahturahmi dengan Ketua DPRD Mateng bersama anggota DPRD Mateng, sekaligus untuk saling bertukar informasi terkait bagaimana cara untuk meningkatkan PAD, karena Kabupaten Mamuju Tengah ini adalah kabupaten yang sedang berkembang.
“Tujuan kunjungan kami adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan saling bertukar informasi terkait bagaimana cara meningkatan PAD. Apalagi kami dengar informasi bahwa Mamuju Tengah ini sedang berkembang,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, di Bali saat ini sedang mengembangkan pola pembangunan nasional semesta berencana yang meliputi, bagaimana kebutuhan sandang pangan masyarakat, sosial kemasyarakatan, kesehatan, seni budaya, pariwisata dan tata kelola pemerintahan.
“Kunjungan ini tidak hanya sampai disini, kami berharap akan berkelanjutan terus, jika bapak-bapak anggota DPRD Mateng ke Bali, bisa berkunjung ke Kabupaten Tabanan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Arsal Aras menyampaikan selamat datang di Kabupaten Mamuju Tengah, kabupaten termuda di Provinsi Sulawesi Barat. Dia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Mamuju Tengah baru berusia 7 tahun pecahan dari Kabupaten Mamuju, dengan 5 kecamatan dan 54 desa dan tiga UPT.
“Pemerintahan depenitif baru 5 tahun, jumlah penduduk sekitar 141 ribu jiwa yang tersebar di lima kecamatan dan 54 desa serta tiga UPT. Mayoritas masyarakat Mamuju Tengah adalah warga transmigrasi dengan mata pencaharian mayoritas sebagai petani, ada petani padi dan mayoritas petani kebun. Karena salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Mamuju Tengah itu Kelapa Sawit,” tutur Arsal.
Selain itu Arsal juga menyampaikan bahwa, penduduk Mamuju Tengah terdiri dari barbagai etnis, suku, agama, adat dan budaya. Meskipun begitu, masyarakat Mamuju Tengah tetap hidup rukun, saling menghargai satu sama lain, antara agama satu dengan yang lain.
Terkait dengan APBD Kabupaten Mateng lanjut Arsal, itu baru berkisaran Rp 600 milyar lebih. Sedangkan PAD Kabupaten Mateng itu sekitar Rp 48 milyar.
“Memang disektor pendapatan kami disini belum begitu memadai, termasuk dengan sektor pariwisata kita masih sangat minim. Potensi disektor yang menjadi unggulan itu kami tidak bisa mendapatkan banyak pendapatan. Contohnya wilayah kami 70 persen itu perkebunan kelapa sawit, tapi dengan regulasi pemerintah pusat yang memungut pajak eksport, maka kami tidak diberi kewenangan di daerah untuk memungut pajak di perusahaan-perusahaan yang ada di Mamuju Tengah. Kami hanya bermitra di CSR,” ungkap Arsal.
Menyambung apa yang disampaikan oleh Ketua DPRD Mateng, Ketua Komisi 1, Fathahuddin Al Gafiqhi menuturkan, sulitnya untuk mendapat penghasilan di sektor pajak itu adalah, masyarakat Mamuju Tengah belum terbiasa untuk bayar pajak, terutama pajak makan minum.
“Namun begitu, kami terus melakukan sosialisasi secara kekeluargaan agar masyarakat sadar untuk membayar pajak. Itu yang sedang kami galakkan baik melalui kegiatan reses maupun kegiatan-kegiatan lainya. Sebab kalau tidak, maka kita akan lambat terus,” ujar Fathahuddin. (one/wan)
Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Humas DPRD Kabupaten Mamuju Tengah
Semoga dengan kedatangan Ketua DPRD kab. Tabanan beserta rombongannya, kelak dapat membawa perubahan dan perkembangan bagi mamuju tengah. Tentunya melalui diskusi dan komukasi langsung antar kedua belah pihak.