8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mateng, 8enam.com.-Sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB), terbentuknya Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) sebagai daerah otonom baru di Provinsi Sulbar, tidak terlepas dari kontribusi kehadiran transmigrasi.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Bupati Mateng, H. Aras Tammauni yang di wakili oleh Wakil Bupati Mateng, H. Muh. Amin Jasa saat malam ramah tamah komunitas masyarakat Bali dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di kediaman Bupati Mateng, di Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Rabu (20/12/2017) malam.
“Sebagian besar penduduk di Kabupaten Mateng adalah warga eks UPT transmigrasi yang berasal dari berbagai suku, ada Jawa, Bali, Lombok, NTT, Makassar, Toraja, Bugis dan Mandar. Bahkan terbentuknya Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) sebagai daerah otonom baru di Provinsi Sulbar, tidak terlepas dari kontribusi kehadiran transmigrasi,” ujar H. Amin Jasa dalam sambutanya.
Kabupaten Mateng lanjutnya, serinh disebut sebagai miniatur indonesia mini. Dimana penduduknya sangat majemuk yang di huni dan didiami berbagai suku, budaya dan agama yang berbeda-beda. Tapi Alhamdulillah, perbedaan dan keragaman tersebut, masyarakatnya senantiasa tetap hidup rukun, tentram dan damai dalam toleransi antar umat beragama.
Berdasarkan sejarah masa lampau tambahnya, kerajaan Mamuju dan kerajaan Bali adalah dua kerajaan yang memiliki keterkaitan emosional yang tidak bisa di pisahkan.
“Untuk itu, saya menghimbau dan mengajak seluruh komunitas masyarakat bali yang ada di Kabupaten Mateng, agar melalui kegiatan ini kita dapat senantiasa menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan, menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
“Mari kita membangun bersama Kabupaten Mateng yang kita cintai ini, untuk me jadi daerah yang maju, madiri dan sejahtera dalam bingkai Lalla Tasisara,” sambungnya. (Ysn Hms/Ra)
