
Mamuju, 8enam.com.-Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperkuat strategi ganda dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Selain mengoptimalkan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Distapang juga menggencarkan program inovatif “GERSAHARUM” (Gerakan Sayang Halaman Rumah) untuk meningkatkan kemandirian pangan rumah tangga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris Bestari, menyampaikan bahwa penguatan TPID dilakukan melalui forum koordinasi rutin bersama Diskoperindag. Forum ini memfasilitasi pertemuan antara distributor dan asosiasi pedagang guna memastikan kelancaran distribusi bahan pangan strategis, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“TPID menjadi wadah penting untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar,” ujar Abdul Waris Bestari.
Namun, ia menekankan bahwa Distapang juga mengambil langkah nyata dari sisi produksi melalui GERSAHARUM. Program ini mendorong masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam cabai, sayuran cepat panen, dan komoditas hortikultura lainnya, yang secara langsung diharapkan mampu menekan inflasi dari tingkat rumah tangga.
Sebagai bentuk keteladanan, Distapang Sulbar menjadikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya sebagai inisiator gerakan menanam.
“ASN harus menjadi pelopor gerakan menanam cabai dan sayuran di pekarangan agar masyarakat di sekitarnya ikut bergerak,” tegas Abdul Waris Bestari.
Menurutnya, langkah-langkah yang ditempuh ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, yang mendorong inovasi dan kolaborasi dalam menekan laju inflasi melalui peningkatan produksi dan pemberdayaan masyarakat.
“Dengan kombinasi antara koordinasi lintas sektor melalui TPID dan pemberdayaan masyarakat melalui GERSAHARUM, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat optimistis mampu menjaga stabilitas harga, memperkuat ketahanan pangan, serta mewujudkan kemandirian pangan daerah secara berkelanjutan,” pungkas Abdul Waris. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat