Poso, 8enam.com.-Sebanyak 854 peserta mengikuti Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 27 Juli 2021 di Poso, Sulawesi Tengah.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Sejahtera Lewat Dunia Digital”.
Program ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pendiri Digital Media Tana Poso Gunawan Pramisatya, Creative Lead Coworking Satu Tampa Steleynes Sagay, pendiri Language Learning Center Tentena Adistiah Nathalini Sigilipu, dan Direktur Yayasan Panorama Alam Lestari Yopy Hary. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Made Dwi Andjani dari Japelidi Unissula. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama Gunawan yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Peran Literasi Digital di Dunia Lokapasar”. Menurut dia, konsistensi merupakan kunci keberhasilan berbisnis daring. Kemampuan menangkap peluang, merancang strategi, dan manajemen waktu adalah aspek-aspek yang harus dikuasai serta terus dikembangkan.
Steleynes menyampaikan materi etika digital berjudul “Sejahtera Lewat Dunia Digital dengan Etika dan Moral”. Ia mengatakan, produk, tempat, dan target pasar adalah hal yang perlu disiapkan sebelum memulai usaha daring.
“Komunikasi yang baik, beretika, dan bermoral dengan calon pelanggan jadi faktor paling menentukan keberhasilan usaha kita,” pesan dia.
Adistiah membawakan materi budaya digital tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Pola Pikir Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, karena sifatnya yang praktis, variatif, dan relatif murah, belanja daring menjadi suatu keniscayaan. Untuk mengontrolnya, kita perlu mencermati motivasi belanja dan memilah antara kebutuhan dengan keinginan.
“Kejujuran serta kontrol diri berperan penting dalam memprioritaskan kebutuhan dan mengesampingkan keinginan,” paparnya.
Yopy, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia mengatakan, hak cipta yang sudah ada sejak era kolonial lewat Auteurswet 1912 terus diperbaharui hingga paling mutakhir UU No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, merupakan bagian dari kekayaan intelektual.
“Cakupannya meliputi ilmu pengetahuan, seni dan sastra, sampai pengembangan ekonomi kreatif yang bertujuan melindungi serta menghargai produk/karya pemegang hak cipta,” terangnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta adalah tentang bagaimana memilih tempat/platform untuk merintis usaha daring. Narasumber menjelaskan bahwa bisnis daring bisa dimulai dari media sosial sambil terus mengembangkan riset pasar, produk, dan strategi untuk bersaing di platform lokapasar.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)