Jumat , November 21 2025
Home / Daerah / Tangkal Radikalisme di Kalangan Pelajar, Kesbangpol Sulbar : “Media Sosial Pintu Masuk Utama”

Tangkal Radikalisme di Kalangan Pelajar, Kesbangpol Sulbar : “Media Sosial Pintu Masuk Utama”


Mamuju, 8enam.com.-Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Satgas Wilayah Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan TVRI Stasiun Sulbar melaksanakan sosialisasi pencegahan paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) kepada siswa-siswi SMAN 1 Kalukku, Jumat 21 November 2025.

Kegiatan ini mendapat atensi dari Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan bertujuan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap risiko ancaman penyebaran paham radikal, terutama di lingkungan digital.

Plt. Kepala Badan Kesbangpol Sulawesi Barat, Sunusi, menyampaikan bahwa pelajar merupakan kelompok yang rentan terpapar paham negatif apabila tidak dibekali pengetahuan sejak dini.

“Melalui kegiatan ini kami ingin menegaskan bahwa siswa harus cerdas dalam menyaring informasi, terutama di media sosial. Semangat kebangsaan dan kebhinekaan harus terus ditanamkan demi mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini mencakup bahaya bullying, game online, hingga propaganda digital yang dapat menjadi pintu masuk perekrutan kelompok radikal. Dijelaskan pula bahwa pelajar, anak-anak, serta perempuan sering dijadikan target indoktrinasi oleh jaringan radikal-teror.

Perwakilan Satgas Wil Densus 88 Mabes Polri menekankan bahwa terorisme tidak merujuk pada satu agama tertentu. IRET dijelaskan sebagai ancaman serius terhadap persatuan bangsa serta bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Siswa diajak untuk lebih bijak dalam bergaul, memilih komunitas, serta melaporkan hal-hal yang mencurigakan di lingkungan sekitar.

Rakhmat, Analis Kebijakan Ahli Muda Kesbangpol Sulbar, yang menyampaikan materi penguatan ideologi dan wawasan kebangsaan, menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila, cinta tanah air, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai benteng utama.

“Kami mengajak siswa untuk menjaga empat konsensus dasar bangsa: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Rakhmat, yang juga memberikan hadiah buku bertema keislaman dan kebangsaan kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah yang berharap program serupa dapat terus dilakukan guna memperkuat ketahanan pelajar dari paparan paham yang mengancam keamanan negara. (Rls)

Check Also

Pelayanan Publik Harga Mati, Gubernur Suhardi Duka Tekankan Perubahan Eselon II di Retret Mamasa

Mamasa, 8enam.com.-Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, bertindak sebagai Inspektur Apel pada pembukaan Retret Pejabat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *