Mamuju, 8enam.com.-Dengan mengambil tema “Menangkal Bentuk Lain Radikalisme dan Infiltrasinya Melalui IT di Sulawesi Barat”, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Non Partisan (Jari Manis) Provinsi Sulawesi Barat gelar Focus Group Discussion (FGD) di Warkop Kanneq, Mamuju, Senin (2/4/2018).
Kegiatan FGD tersebut menghadirkan Narasumber, seperti Dir Intel Polda Sulbar, Kombespol Heri Susanto, Ketua Komisi Infornasi Publik (KIP) Provinsi Sulbar, Rahmat Idrus, Wakil Rektor Unika Mamuju, Yusran dan praktisi media, Muhammad Ilham.
Selain di hadiri oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya, kegiatan FGD tersebut juga dihadiri peserta dari berbagai kalangan, seperti pengurus KNPI Sulbar, KNPI Kabupaten Mamuju, GP Ansor Mamuju, Kasatkorcab Banser Mamuju, PMII Cabang Mamuju, HMI Cabang Manakarra, GMNI Mamuju, IPNU Mamuju, PPM Sulbar, IMM, IPM Mateng, IPM Matra, Pembebasan, Maper, BEM beberapa kampus, Pimpinan LSM, Wartawan dan pelajar.
Ketua LSM Jari Manis Sulbar, Ashari Rauf mengatakan, perkembangan informasi yang kian terbuka dan bebas memberi kesempatan bagi kelompok berpaham radikal untuk menyebarkan pahamnya. Sehingga, melalui FGD ini, diharapkan melahirkan persepsi dan kesadaran bersama untuk mengajak semua pihak menangkal gerakan tersebut.
“Melakui diskusi seperti ini tentu dapat terbangun kesadaran agar paham radikal itu kita cegah secara bersama-sama, utamanya melalui media sosial dan sebagainya,” kata Ashari.
Ke empat narasumber dalam kegiatan ini juga menyatakan hal serupa. Mereka mengajak semua pihak agar bersinerji memerangi penyebaran paham radikal yanh dianggap mengganggu keamanan dan stabilitas di masyarakat.
“Kita di Kepolisian Daerah Sulbar saat ini juga lagi getol-getolnya mengantisipasi dan mencegah paham radikalisme ini di tengah-tengah masyarakat. Dan Kepolisian juga memantau, melihat dan menyimak perkembangan medsos,” ucap Dir Intel Polda Sulbar, Kombespol Heri Susanto.
Sementara, Ketua KIP Sulbar, Rahmat Idrus, mengatakan bahwa, tidak sedikit pelaku tindak pidana radikalisme dan terorisme yang menggunakan IT sebagai media mereka, baik dalam merekrut maupun menyebarkan pahamnya.
“Sehingga penting bagi kita semua untuk melawan dan mencegah paham ini tersebar luas melakui IT di Sulawesi Barat,” tegas Ketua Korps Alumni HMI Kabupaten Mamuju ini. (Rls)