8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju Utara, 8enam.com.-Program umroh gratis untuk masyarakat, yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Utara (Matra) sejak periode pertama kepemimpinan Bupati, Agus Ambo Djiwa dan Wakil Bupati, Muhammad Saal, kini terus berlanjut di periode kedua kepemimpinannya.
Untuk tahun ini, setidaknya ada 38 orang masyarakat Matra yang kembali akan diberangkatkan umroh secara gratis. Pengundiannya dilakukan di Masjid Madaniah Pasangkayu, yang dihadiri oleh ratusan masyarakat yang dominasi kaum ibu-ibu, Senin (6/3/2017).
Masyarakat yang beruntung mendapat program ini, diantaranya masyarakat yang tergabung dalam badan kontak majelis taklim (BKMT) Matra, para kepala desa (Kades), camat, dan beberapa masyarakat umum. Penentuan nama yang akan diberangkatkan umroh, melalui sistem pengundian yang digelar tiap tahunnya.
Para peserta undian ini nampak antusias meski saling berdesakan diruangan masjid yang sudah nampak penuh. Hadir dalam kesempatan ini Bupati Matra Agus Ambo Djiwa, Wakil Bupati Matra Muhmmad Saal, Ketua DPRD Matra Lukman Said, Sekda Matra M. Natsir dan beberapa pimpinan SKPD.
” Pengundian ini sedianya digelar pada Desember 2016, namun dibulan itu sedang digelar perhelatan Pilkada serentak, maka diundur pada Maret ini. Pengundian ini sudah yang ke enam kalinya semenjak program ini dicetuskan, jadi total orang yang kami berangkatkan umroh kira-kira sudah mencapai 180 orang. Ini sudah menjadi program pokok Pemkab Matra, karena merupakan bagian dari visi misi kami” ujar Agus Ambo Djiwa.
Sementara itu, Ketua DPRD Matra, Lukman Said mengaku, sangat mengapresiasi program Pemkab Matra ini. Menurutnya ini adalah program yang sangat bermanfaat untuk peningkatan ahlak masyarakat. Pihaknya pun berkomitmen senantiasa mendukung program ini, saat pembahasan anggaran di DPRD.
“Saya selaku Ketua DPRD Matra, akan tetap konsisten, bahwa setiap tahun usulan Pemkab Matra untuk penganggaran umroh gratis ini, akan tetap saya dukung hingga periode bapak Bupati dan Wakil Bupati berakhir. Ini tidak boleh ditawar-tawar, karena ini program yang sangat bermanfaat, dan program seperti ini langka di Indonesia,” ungkapnya. (Joni)
