Mamuju, 8enam.com.-Pemilu yang berkualitas dan bermartabat adalah keinginan dan harapan k
bersama. Untuk dapat mewujudkannya, tentu harus melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu.
“Salah-satunya adalah peran kampus, sebab ide dan gagasan tentang Pemilu itu bersumber dari kampus sehingga melahirkan Pemilu berkualitas,” Kata Ketua Bawaslu Sulbar Sulfan Sulo pada kegiatan sosialisasi pengawasan Pemilu yang mengangkat tema peran perguruan tinggi dalam pengawasan partisipatif di hotel D’maleo Mamuju, (16/12/2017).
Sulfan mengatakan, mahasiswa adalah penjaga marwah Pemilu dari pihak-pihak yang ingin menciderai nilai-nilai luhurnya, selain hal tersebut mahasiswa adalah agen pembaharu dilingkungannya, dan ditengah-tengah masyarakat pada umumnya dalam melakukan upaya pencegahan dari potensi adanya orang atau kelompok yang ditengarai ingin melakukan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan aturan kepemiluan yang berlaku.
“Kedepan Bawaslu akan berkolaborasi dengan pihak kampus khususnya pada kegiatan KKN tematik,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Anggota Bawaslu Sulbar Supriadi Narno, Bawaslu merangkul mahasiswa untuk mengejewantahkan peran partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu.
Supriadi meyakini kelompok mahasiswa adalah kelompok yang masih murni tidak berafiliasi dengan Parpol dan kepentingan tertentu, oleh sebab itu, fungsi-fungsi pencegahan dan pengawasan tentunya dapat dilakukan mahasiswa dengan baik.
Sementara itu wakil dekan 3 Fisip Universitas Hasanuddin, Dr. Rahmat Muhammad mengungkapkan, pelibatan mahasiswa kampus mengawasi Pemilu akan menguatkan Bawaslu kedepan, kampus dengan KKN tematiknya merupakan wujud daripada candradimuka kemahasiswaan.
Dr. Rahmat menambahkan ada tiga program utama yang bisa dilakukan mahasiswa kerjasama Bawaslu nantinya, yaitu kampanye anti golput, kampanye anti politik uang, sosialisasi pemilih pemula dalam mengawasi proses pelaksanaan Pikada serentak 2018 dan Pemilu 2019. (Rls/edo)