8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengumumkan bahwa capaian program imunisasi anak di daerahnya masih sangat rendah, dengan angka di bawah 50 persen untuk berbagai jenis imunisasi.
Menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar bersama seluruh Dinkes kabupaten telah sepakat untuk memperkuat pelaksanaan imunisasi sebagai langkah strategis untuk menekan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Kesepakatan ini dicapai dalam Pertemuan Validasi Data yang diadakan di Hotel Aflah Mamuju pada Rabu, 10 September 2025.
Dr. Indahwati Nursyamsi, Kepala Bidang P2P Dinkes Sulbar, mengungkapkan data yang memprihatinkan, Cakupan imunisasi bayi lengkap baru mencapai 46,7%, Imunisasi MR1 sebesar 49,6%, Imunisasi lengkap pada baduta (bawah dua tahun) hanya 40,8%.
Untuk mengejar ketertinggalan ini, telah disepakati delapan langkah strategis. Strategi-strategi tersebut meliputi:
Penyusunan microplanning yang lebih terperinci berbasis data sasaran.
Melakukan sweeping atau penelusuran langsung ke anak-anak yang belum diimunisasi.
Menguatkan koordinasi lintas sektor untuk dukungan yang lebih luas.
Pencatatan layanan secara real time melalui aplikasi ASIK dan SMILE.
Mendekatkan layanan imunisasi ke masyarakat, bahkan saat acara adat dan keagamaan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi “Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera” yang diusung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur.
Tujuannya adalah untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter, yang merupakan bagian dari program Panca Daya dan “Quick Wins Sulbar Sehat.”
Pertemuan ini dihadiri oleh 75 peserta dari Dinas Kesehatan kabupaten se-Sulbar dan pengelola program terkait, menunjukkan komitmen bersama untuk mengatasi masalah ini dan melindungi kesehatan anak-anak di provinsi tersebut. (Rls)
