8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) secara tegas mengarahkan pembangunan infrastruktur agar lebih tepat sasaran, menjadikannya alat utama untuk memerangi dua persoalan mendasar: kemiskinan ekstrem dan stunting.
Sebanyak 72 desa dan kelurahan telah ditetapkan sebagai lokasi prioritas intervensi, sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulbar Nomor 602 Tahun 2025.
Infrastruktur sebagai Pilar Utama Misi Panca Daya
Arah kebijakan ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Infrastruktur Tahun 2025 yang digelar Bapperida Sulbar secara hybrid. Rapat yang dipimpin oleh Arjanto, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan, ini dihadiri oleh berbagai instansi dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota.
Mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, Arjanto memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur wajib memberikan dampak nyata, sejalan dengan arahan Gubernur Suhardi Duka melalui Misi Panca Daya.
“Bapak Gubernur Suhardi Duka, melalui Misi Panca Daya, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus menjadi alat untuk memperkuat daya saing wilayah, meningkatkan layanan dasar, serta mempercepat pengentasan kemiskinan secara terpadu,” ujar Arjanto.
Intervensi utama yang menjadi prioritas adalah sanitasi di desa-desa yang tergolong stunting dan miskin ekstrem.
Tantangan Pembangunan dan Rencana Aksi Inklusif
Selain penetapan fokus, forum rapat juga menyoroti sejumlah tantangan pembangunan yang dihadapi Sulbar, termasuk perlambatan pertumbuhan ekonomi, tingginya angka kemiskinan, dan kondisi jalan provinsi yang masih perlu perbaikan.
Rapat koordinasi ini berfungsi sebagai langkah krusial dalam menyusun rencana aksi infrastruktur Sulbar 2025–2029. Rencana aksi tersebut diharapkan akan lebih inklusif, terintegrasi, dan berbasis kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui sinergi ini, Bapperida Sulbar berkomitmen membangun infrastruktur yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. (Rls)
