
Mamuju, 8enam.com.-Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Barat, Salim S. Mengga, menyoroti pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sebagai penentu kemajuan daerah, bahkan melebihi kekayaan Sumber Daya Alam (SDA). Hal ini disampaikannya saat menghadiri peresmian dan pelantikan Ketua Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Tomakaka (Unika) Mamuju, Kamis, 27 November 2025.
Dalam acara yang digelar di Ruang Seminar Unika Mamuju tersebut, Wagub Salim Mengga mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk segera menjalin kolaborasi erat dengan perguruan tinggi guna mengakselerasi pembangunan, khususnya di sektor agribisnis.
Jogja Sebagai Contoh : SDM Lebih Unggul dari SDA
Wagub Salim S. Mengga membandingkan Sulawesi Barat dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan pengalamannya bertugas selama 19 tahun di Jawa Tengah, ia mencerminkan DIY sebagai wilayah dengan SDA terbatas, namun mampu menjadi salah satu daerah termakmur di Jawa Tengah.
“Kenapa bisa seperti itu? Karena di Jogja ada puluhan perguruan tinggi yang berkolaborasi membangun daerah tersebut. Bahkan penataan kaki lima di Malioboro pun diatur dengan baik, sehingga tidak ada ribut-ribut. Semua berjalan teratur,” jelasnya.
Ia menegaskan, Sulbar memiliki kekayaan SDA yang melimpah—mulai dari garis pantai 700 kilometer, potensi kelautan, hingga sektor perkebunan dan pertanian yang luar biasa—tetapi masih kalah dengan daerah yang SDM-nya lebih unggul.
“Artinya, keunggulan sumber daya manusia itu yang menentukan segalanya,” tegas pasangan Gubernur Suhardi Duka ini.
Mendorong Kolaborasi OPD dan Kampus
Menindaklanjuti temuan tersebut, Wagub meminta kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi harus dipererat, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah sebenarnya telah memberikan keleluasaan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, namun masih terlihat adanya keraguan.
“Silakan kontak perguruan tinggi dan buat konsepnya. Kalau konsepnya sudah ada, saya antarkan ke gubernur. Kita sekarang punya program bagaimana meningkatkan agribisnis, terutama pertanian dan perkebunan,” ujarnya menyemangati para kepala dinas yang hadir.
Peluang Besar Program Magister Agribisnis
Wagub juga menyinggung program strategis nasional, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), di mana sebagian besar kebutuhan pangannya saat ini masih dipasok dari Sulawesi Selatan. Kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi Sulbar untuk mencapai kemandirian pangan.
“Kalau Sulawesi Selatan sudah penuh melaksanakan programnya sendiri, kita bisa kesulitan. Kita harus mampu menghasilkan sendiri. Inilah pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi, apalagi sekarang sudah ada Program Magister Agribisnis di Universitas Tomakaka. Ini peluang besar,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Wagub berpesan kepada seluruh civitas akademika Unika Mamuju untuk selalu berpegangan pada nilai-nilai dasar dan kompas moral.
“Kepandaian saja tidak cukup. Kita diberi tugas oleh Tuhan untuk menjaga bumi ini dengan nilai dan dengan ilmu pengetahuan. Pengetahuan melahirkan kesejahteraan, tapi tanpa nilai, pengetahuan juga bisa merusak,” tutupnya, seraya berharap perguruan tinggi di Sulbar dapat terus berkembang dan sejajar dengan kampus terkemuka di Indonesia. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat