Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) serius menggarap potensi ekonomi biru dengan sentuhan teknologi terbarukan. Komitmen ini diperkuat setelah audiensi Tim Periset Program Katalisator Kemitraan Berdikari di Kantor Bapperida Sulbar, Selasa, 14 Oktober 2025.
Tim riset yang merupakan kolaborasi lintas perguruan tinggi mempresentasikan inovasi canggih berjudul “Peningkatan Kualitas Tangkapan melalui Inovasi Solar Cell Freezer Box Terapung.”
Ketua Tim Riset, Dewi Andriani dari Politeknik Bosowa, menjelaskan bahwa inovasi ini lahir untuk mengatasi ketergantungan nelayan pesisir pada styrofoam dan es balok.
“Dengan freezer box terapung berbasis solar cell, ikan dapat diawetkan langsung di atas kapal tanpa ketergantungan pada es balok,” jelas Dewi.
Prototipe freezer berkapasitas 300 liter ini menggunakan sistem panel surya terintegrasi dan diklaim dapat mengurangi kerugian pasca-tangkap secara signifikan.
Selain freezer terapung, tim juga mengembangkan inovasi rumah pengasapan vertikal ramah lingkungan yang menggunakan energi surya. Produk ikan asap yang dihasilkan bahkan mampu bertahan hingga tiga bulan, atau satu tahun jika dikemas vakum.
Sekretaris Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir, menyambut baik riset ini, mengingat garis pantai Sulbar mencapai 677 kilometer.
“Kami berharap semakin banyak stakeholder dan akademisi yang melakukan riset di Sulawesi Barat agar potensi ini bisa dikembangkan, menarik investasi, serta mendukung terwujudnya visi-misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S. Mengga,” ujarnya.
Inovasi ini mendapat lampu hijau dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, yang menilai freezer terapung sangat relevan untuk kapal nelayan tradisional berukuran hingga 15 GT.
Kabid Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Sulbar, Musra Awaluddin, menegaskan kesiapan pihaknya untuk menelaah hasil riset ini sebagai dasar pengembangan kebijakan daerah ke depan, membuktikan keseriusan Pemprov Sulbar dalam mewujudkan ekosistem perikanan terpadu berbasis teknologi ramah lingkungan. (Rls)