Mamuju, 8enam.com.-Didampingi Kabid Humas, AKBP Hj. Mashura dan Irwasda, Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharudin Djafar menggelar Press Conference terkait situasi dan kondisi Kabupaten Mamasa di Aula Ditlantas Polda Sulbar, Selasa (13/11/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sulbar mengucapkan terimakasih atas partisipasi para wartawan yang telah memberitakan kegiatan Positif Kepolisian saat melakukan aksi kemanusian serta tetap memberikan pelayanan meakin keadaan genting di mamasa.
Dari informasi yang diterima Kapolda Sulbar dari pihak pemerintah menyampaikan bahwa ada 18.000 pengungsi yang terdaftar sampai saat ini.
“Terkait peristiwa ini, yang penting sebenarnya adalah kebersamaan kita semua untuk menanggulanginya dan memberikan rasa tenang bukan malah menjadi provokasi sehingga terjadi kepanikan,” kata Kapolda.
“Disamping itu, terkait informasi situasi di Kabupaten Mamasa, pihaknya juga selalu meminta melalui laporan Kapolres dan setiap yang logistik bantuan yang akan disalurkan akan melalui Kapolres Mamasa demi pemerataan kepada sejumlah pengungsi yang ada.
“Operasi kemanusian ini bukan untuk mau di puji oleh masyarakat namun ditujukan sebagai pendorong agar kita sekalian peduli dan mendoakan saudara-saudara kita yang ada di Mamasa,” tutur Kapolda.
Mebjawab pertanyaan dari wartawan TVRI tentang berapa jumlah kerusakan rumah dan korban serta bagaimana pengamanan perumahan warga di Mamasa?
Kapolda sampaikan, Alhamdulillah sampai saat ini belum ada informasih tentang adanya korban. Namun untuk kerusakan rumah pada umumnya hanya satu yang rusak parah dan tidak bisa di huni lagi, untuk yang rusak ringan ada beberapa tapi masih layak huni.
“Untuk pengamanan rumah warga ada memang di masing-masing tempat sebagai lider untuk menjaga kediaman warga. Selain itu, kami juga sarankan untuk tetap mengisi tempat-tempat ibadah dan terus berdoa agar ujian ini cepat berlalu,” ungkapnya.
Terkait penanganan wilayah Aralle yang rawan longsor akibat gempa bagemana penangannya.
Dijelaskan oleh Kapolda, wilayah Aralle memang rawan longsor karena struktur tanah yang labil namun dari pihak Provinsi telah mengambil langkah-langkah antisipasi dan menstandbykan alat berat.
“Sebelum menuju ke mamasa di kawasan Aralle memang terjadi longsor namun saat itu sudah dilakukan pembukaan jalan dan personil melakukan pengamanan bahkan saat hujan Personil tetap aktif memberikan pelayanan dengan memakai jas hujan,” ungkapnya.
Lain halnya dengan pertanyaan media RRI, Ashari Rauf, apakah polda juga akan menurunkan trauma healing terkait gempa mamasa?
Kapolda jelaskan, Team Trauma Healing sebanarnya sudah di berdayakan sejak kegiatan yang dilakukan oleh Irwasda sebelumnya, bahkan bantuan kemanusian juga dilancarkan bersamaan untuk membantu para korban.
Sementara Mandar news, berdasarkan grafik yang ada, penurunan gempa memang terlihat namun tetap harus di antisipasi. Terkait dengan hal tersebut bagemana kesedian logistik dan medis di mamasa?
“Polri dan Kepala Dinas kesehatan sampai saat ini di standbykan di mamasa untuk memberikan pelayanan sementara logistik masih terus dilancarkan ke Kab. Mamasa In Syaa Allah mencukupi namun bukan berarti bantuan sudah bisa dihantikan,” Jawab Kapolda.
Lanjut dikatan, terkait penurunan gempa memang terjadi penurunan namun goncangan gempa masih melanda. Tercatat hampir 200 kali mamasa di goyang oleh gempa sampai saat ini. Tapi dengan kebesaran Allah Subuhanahu Wataalah gempa mulai berkurang.
Untuk masyarakat lanjutnya, sudah banyak yang kembali kerumah masing-masing, namun saat terjadi gempa mereka keluar lagi dan berkumpul di posko yang telah disediakan.
“Bantuan logistik alhamdulillah cukup banyak khususnya di Posko kantor Messawa,” Kata Kapolda.
“Olehnya itu, kita harus mensyukuri karena cobaan yang di berikan masih bisa dihadapi maksudnya tidak separah wilayah lain yang juga di kena gempa sebelumnya. Mudah-mudahan dengan cobaan ini keimanan kita lebih meningkat khususnya masyarakat di Kabupaten Mamasa,” sambungnya.
“Selama kita terus berbicara tentang kebaikan maka kebaikan yang akan datang, begitupun sebaliknya jika yang dibicarakan kejelekan maka kejelekan yang akan datang,” Tutup Kapolda.
Sekali lagi terimakasi atas partisipasi aktif rekan-rekan dalam memberitakan situasi terkini sehigga respon kemanusian bisa terus mengalir untuk saudara-saudara kita di Mamasa maupun di Palu dan Donggala sebelumnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Irwasda dan seluruh pejabat utama Polda Sulbar mendampingi Kapolda. (Humas Polda Sulbar)