
Mamuju, 8enam.com.-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperketat koordinasi internal guna memastikan kesiapan penuh menjelang pelaksanaan Simulasi Penanggulangan Bencana gabungan. Arahan khusus diberikan kepada Regu Satu Posko Siaga Darurat di Posko BPBD Sulbar pada Selasa, 02 Desember 2025, Pukul 19.15 Wita.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Arnidah, bersama Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Swandy, memimpin arahan yang berfokus pada penguatan mekanisme pelaporan posko, peningkatan kesiapan personel, dan koordinasi teknis jelang simulasi dua hari ke depan yang akan melibatkan peserta dari Korem 142/Tatag Mamuju.
Akurasi Laporan dan Uji Kesiapsiagaan Lintas Sektor
Dalam arahannya, Arnidah menekankan bahwa ketepatan informasi adalah kunci dalam respons bencana.
“Pelaporan posko harus terus diperkuat, cepat, dan akurat. Besok kita simulasi bersama Korem 142/Tatag Mamuju, seluruh personel harus siap membantu dalam simulasi,” tegas Arnidah.
Sementara itu, Swandy menegaskan bahwa kegiatan simulasi ini merupakan momen penting untuk mengukur kemampuan kolaborasi lintas sektor.
“Simulasi dua hari ke depan merupakan kesempatan untuk menguji kesiapsiagaan kita dalam menghadapi potensi bencana. Semua regu diharapkan memastikan semua kebutuhan pendukung kegiatan telah dipersiapkan,” kata Swandy, mengingatkan timnya untuk memperhatikan detail logistik.
Sebagai Koordinator Regu Satu, Inaldy memastikan kesiapan timnya, menyatakan, “Regu Satu memastikan pelaporan posko berjalan lancar dan personel siap dalam simulasi bersama Korem 142/Tatag.”
<span;>Instruksi Gubernur : Profesionalitas dan Respons Cepat
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menutup arahan dengan penegasan bahwa kualitas simulasi akan sangat bergantung pada kesiapan personel posko.
“Simulasi ini penting untuk memperkuat kapasitas daerah dalam menghadapi bencana,” tegasnya.
Yasir Fattah menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan instruksi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, untuk meningkatkan profesionalitas dan respons cepat BPBD.
“Koordinasi dengan TNI harus kuat, dan seluruh personel memahami perannya untuk mempercepat penanganan saat bencana,” tutup Yasir Fattah, menekankan pentingnya sinergi TNI-Pemda dalam penanggulangan bencana. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat