Mamuju, 8enam.com.-Ratusan emak-emak dan pemuda yang tergabung dalam gerakan pemuda KEREN Kelurahan Karema dengan antusias menyambut Balon Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi saat silaturahmi di Kelurahan Karema Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju, Jum’at (4/11/2020).
Pada kesempatan itu calon bupati perempuan pertama Mamuju itu, Sutinah Suhardi sampaikan ucapan terimakasihnya kepada warga kelurahan karema yang tumpah ruah menyambutnya.
“Trimakasih bapak ibu dan pemuda Karema, saya tidak menyangka kalau antusiasnya sebanyak ini. Tadi saya perkirakan hanya sekitar 50 orang tapi Alhamdulillah tumpah ruah yang hadir pada malam hari ini bersilaturahmi dengan saya,” sebut Sutinah dalam menyapa warga.
Calon bupati Mamuju itu lalu berdialog dengan warga karema terkait beredarnya informasi bahwa seorang perempuan tidak bisa memimpin daerah.
“Jadi kalau ada yang bilang bahwa perempuan itu tidak bisa memimpin pemerintahan itu Hoax bapak ibu. Di jawa sana itu gubernurnya perempuan, maju. Di kota Surabaya walikotanya perempuan, maju. Di Sulsel di luwuk utara bupatinya ibu Indah, Maju. kalau mereka bisa masa di Mamuju tidak bisa,” kata Sutinah.
“Perempuan harus bisa karena biasanya perempuan itu, Insya Allah tidak banyak neko-nekonya bapak ibu. Dia fokus untuk membangung darah, memiliki rasa kepekaan tinggi, tingkat kepeduliannya juga cukup tinggi,” sambungnya.
Selain itu dia juga mengungkapkan jika Tina-Ado di beri amanah oleh masyarakat kabupaten Mamuju untuk memimpin bumi manakarra 5 tahun kedepan, ia akan menjalankan roda pemerintahan secara profesional.
“Insya allah kita akan profesional bapak ibu, untuk memajukan mamuju karena memang salahsatu penyebab angka kemiskinan itu karena tatakelola pemerintahan yang tidak baik. Penempatan ASN yang tidak sesuai dengan tupoksi mereka. Saya maju ini bukan kepetingan saya sendiri bapak ibu, karena kalau hanya kepentingan diri saya sendiri saya rasa sudah lebih dari cukup. Saya kemarin keluar dari ASN seorang Kepala Dinas, suami saya seorang Kapolres, sudah lebih dari cukup. Namun bukan itu yang saya cari, saya tidak mau ada orang tua murid datang menangis sama saya,” ujarnya.
Sutinah menuturkan, waktu menjabat sekretaris dinas pendidikan Mamuju, ada orang tua murid datang nangis sama, anaknya dapat beasiswa manakarra 2 tahun di jamannya pak SDK, tapi begitu SDK selesai masa jabatan beasiswa manakarra itu langsung hilang.
“Makanya kenapa saya maju sebagai colan bupati ini, ingin mengembalikan program beasiswa manakarra karena sangat dibutuhkan oleh masayarakat dan itu salah satu program unggulan kita, akan ada 250 anak Mamuju yang akan kita kuliahkan setiap tahunnya,” cetus Sutinah Suhardi. (edo)