
Mateng, 8enam.com.-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat mengambil langkah serius untuk menjaga keamanan pangan masyarakat, khususnya terkait program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dinkes Sulbar menggelar kegiatan verifikasi sinyal, penelusuran rumor, dan sosialisasi pencatatan pelaporan keracunan pangan MBG pada aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Mamuju Tengah pada 3–5 November 2025 ini bertujuan meningkatkan kapasitas petugas surveilans dan kesehatan lingkungan dalam melakukan deteksi dini, pelaporan tepat waktu, dan respons cepat terhadap potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat sistem kewaspadaan dini daerah.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan pelaksanaan SKDR berjalan optimal sebagai bagian dari upaya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan daerah dalam mencegah serta menanggulangi KLB, khususnya yang bersumber dari pangan dan bahan berbahaya,” ucap dr. Nursyamsi.
Pelatihan Teknis di Puskesmas Pangale
Tim Dinkes Provinsi, yang terdiri dari Kabid P2P dan Tim Program terkait, melakukan kunjungan langsung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah dan dilanjutkan dengan kegiatan lapangan di Puskesmas Pangale.
Materi penting yang disampaikan mencakup:
Mekanisme pelaporan keracunan pangan MBG via SKDR.
Langkah-langkah investigasi lapangan terhadap kasus keracunan.
Peran petugas kesehatan lingkungan dalam pelacakan sumber penyebab keracunan.
Dr. Nursyamsi menegaskan Puskesmas harus terus melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap seluruh SPPG untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan. Kegiatan ini sejalan dengan Panca Daya ke-3 Gubernur Suhardi Duka dan Wagub Salim S. Mengga, yaitu membangun SDM yang unggul dan berkarakter. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat