Senin , Agustus 18 2025
Home / Daerah / Satu Desa Satu Perawat Dianggap Menjadi Alternatif Pelayanan Kesehatan  

Satu Desa Satu Perawat Dianggap Menjadi Alternatif Pelayanan Kesehatan  

Mamuju, 8enam.com.-Program usulan Satu desa Satu perawat tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi peningkatan layanan kesehatan disaat rasio penyebaran tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk semakin tidak berimbang. Hal tersebut di sampaikan oleh Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mamuju, H. Suaib saat membuka seminar kesehatan.

Seminar kesehatan yang berlangsung di Gedung Asrama Haji, Minggu (11/3/2018) tersebut diadakan oleh lembaga Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Mamuju.

Selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju, Dia menyambut gembira adanya usulan program tersebut, dimana salah satu program prioritas dalam visi dan misi Pemerintah Daerah yaitu, peningkatan layanan kesehatan yang mesti dihadirkan kepada masyarakat ditengah ekspektasi yang tinggi terhadap layanan dasar tersebut.

Lanjutnya, meski saat ini Pemerintah Daerah terus berkonsentrasi terhadap pengembangan layanan kesehatan, terbukti dengan hadirnya berbagai sarana penunjang maupun inovasi dibidang kesehatan seperti, bantuan mobil ambulance gratis, pembangunan Puskesmas Satelit dan layanan SIGA 119 yang mengintegrasi sejumlah layanan darurat. Namun kata Suaib, semua itu tidak akan banyak memberi pengaruh jika tidak didukung oleh semua pihak yang ada.

“Karenanya hari ini patut kita bersuka cita sekaligus berbangga, bahwa peran dan dukungan telah mulai nyata dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, salah satunya peran lembaga PPNI dengan inovasi satu desa satu perawat, program ini saya anggap dapat menjadi salah satu alternatif solusi peningkatan layanan kesehatan,” Sebutnya.

Selanjutnya kata Suain, pihak Pemerintah Daerah mengaku akan mengkaji lebih dalam terkait inovasi yang akan tetap mengacu pada aturan yang ada.

“Kalau aturan itu mendukung ya tentu tidak ada masalah,” Kata Suaib.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana seminar kesehatan, Usman mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut yaitu diharapkan adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah dalam pemningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui praktik mandiri keperawatan satu desa satu perawat.

Yang mana berdasarkan penyampaian ketua PPNI Mamuju, Syaharuddin bahwa sejauh ini yang tersebar di desa-desa itu sebagian besar adalah tenaga bidan, sementara tenaga perawat masih kurang.

“Kami melihat rata-rata di pustu itu yang ada hanya bidan ptt, tidak ada perawat, padahal perawat ini dia pelayanannya menyeluruh jadi mesti ada juga agar dapat berkolaborasi, ini demi peningkatan kesehatan masyarakat,” Ungkapnya.

Syaharuddin berhadap, program satu desa satu perawat dapat benar-benar dipertimbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju. (Hms-Dian Hardianti)

Check Also

Anggota Paskibraka Sambangi DPRD Mateng : Bahas Semangat Kebangsaan Dan Peran Pemuda di Era Digital

Mateng, 8enam.com.-Usai menjalankan tugas sebagai pengibar bendera pada perayaan HUT RI ke 80 tingkat Kabupaten …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *