
Mamuju, 8enam.com.-Dinas Sosial (Dinsos) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Program Penanaman Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial (K3RS).
Acara yang diikuti puluhan peserta dari lapisan masyarakat itu, digelar di Hotel Diana Mamuju, belum lama ini.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinsos Sulbar, Andi Bau Akram berharap para peserta dapat menjadi contoh di masyarakat, dalam menanamkan semangat kepahlawanan.
Selain itu, Bau Akram menekankan soal restorasi atau pemulihan sosial.
“Kita harus menjaga semangat restorasi sosial, keadaan di masyarakat harus dipulihkan,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung soal pemilu 2019. Bau Akram meminta masyarakat tetap menjaga semangat persatuan pascapemilu.
“Perbedaan pilihan jangan sampai memunculkan konflik,” imbuhnya.
Sementara pemateri dari unsur akademisi, Amran HB menyebut, restorasi sosial bertujuan mendudukkan kembali sejarah Indonesia.
Sejarah gotong-royong yang dianut Indonesia dahulu, kata Amran, sudah mulai pudar.
“gotong-royong ini perlu dihidupkan kembali, inilah konteks persatuan,” ucapnya.
Amran HB menilai, pemikiran masyarakat saat ini sudah mulai bergeser dari sosialis ke kapitalis.
Hal tersebut mesti diretas. Konsep sosial, sambungnya, mesti dikembalikan.
“Makanya keadaan sosial kita perlu direstorasi,” ujar salah satu pengurus GP Ansor itu.
Pada kesempatan tersebut, Amran kembali menceritakan sejarah Indonesia dari zaman sebelum, saat dan setelah penjajahan.
Ia berharap masyarakat tidak melupakan sejarah Indonesia.
Acara itu juga diisi dengan penyerahan sembako untuk masyarakat dari pihak Dinsos Sulbar.
Ketua Panitia yang juga Kepala Seksi Keperintisan dan Kepahlawanan Dinsos Sulbar, Irfan mengatakan, selain merangsang pemahaman soal pentingnya sejarah, giat tersebut juga diwarnai aksi berbagi rezeki lewat sembako tersebut. (mg)