“Program ini bukan pemerintah punya, tetapi masyarakat yang punya untuk itu jaga dan jika ada yang salah tegur dan kasih solusi, sehingga program ini dapat kita terus nikmati”
Mateng, 8enam.com.-Didampingi PPK Air Minum Satker Pelaksanaan dan Prasarana Permukiman, Husain Hasan, Provincial Coordinator Pansimas Provinsi Sulbar, Abunawar, Camat Topoyo, Zulkifli Anwar, Kepala Desa Paraili, Syarifuddin. Sekda Kabupaten Mateng, H. Askary Anwar meresmikan sarana air minum Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III Hibah Insentif Desa (HID) tahun anggaran 2021 di Desa Paraili, Jum’at (27/8/2021).
Sebelum peresmian sarana air minum diawali dengan Penandatangan berita acara serah terima sarana oleh PPK Air Minum balai PPW Provinsi Sulawesi Barat ke Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KP-SPAMS).
Provincial Coordinator Pansimas Sulbar, Abunawar menyampaikan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan layanan air minum dan sanitasi untuk masyarakat yang berkelanjutan.
“Yang menjadi tugas utama kita kedepan adalah keberlanjutannya,” ujarnya.
“Sebagai salah satu pengembang amanah dari program Nasional, kami sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah kabupaten, camat dan desa, tentunya kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa kebersamaan masyarakat karena persoalan air minum ini adalah persoalan bersama, sehingga kita menggunakan konsep pemberdayaan, masyarakat dilibatkan sejak awal sampai pada pengelolaannya,” sambungnya.
Menurutnya, kegagalan air bersih itu ada pada manajerial, bagaimana kita memenej air bersih yang sudah ada, karena kalau kita tidak berhasil memenej air bersih, tentunya akan berulang pada pengalaman-pengalaman sebelumnya, jadi kebutuhan dirumah itu harus dimanfaatkan dengan seperlunya, karna seberapa besar air yang kita miliki dari sumber yang ada kalau tidak dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga aiarnya juga berkurang.
“Diharapkan agar program ini dapat dinikmati secara bersama-sama dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan domestik (kebutuhan manusia), ketika dimanfaatkan diluar dari sarana domistik tentunya sarana kita akan kewalahan,” harapnya.
Sementara PPK Air Minun Satker Pelaksanaan dan Prasarana, Husain Hasan mengatakan, salah satu komponen utama dalam mencapai akses air minum aman, adalah memastikan kualitas air minum yang aman dikonsumsi oleh masyarakat, dalam mewujudkan 100 persen sanitasi aman banyak tantangan, namun dapat diawali dengan perubahan perilaku dan pola pikir bahwa sanitasi layaknya air merupakan kebutuhan dan tanggung jawab bersama.
“Harapan kami dari balai dari Kementerian PU, telah memberikan bantuan stimulan bantuan pemberdayaan Pamsimas, tugas kedepan kita adalah menjaga keberlangsungan sarana yang kita bangun, sehingga bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Desa Paraili,” harap Husain Hasan
Sekda Mateng, H. Askary Anwar katakan, Pemerintah Kabupaten Mateng saat ini lagi berupaya untuk meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, atau air yang layak dikomsumsi, karena ini adalah tanggungjawab pemerintah dan kita semua, dan masuk kedalam standar pelayanan minimal yang harus disiapkan oleh pemerintah, namun sebagai daerah baru kita masih terbatas dari segi anggaran,
“Secara bertahap dan perlahan In Shaa Allah pemerintah akan terus berupaya untuk mengembangkannya, sehingga air ini cukup untuk menjadi kebutuhan kita, termasuk kebutuhan-kebutuhan lain yang digunakan oleh masyarakat kita, karena air ini sangat penting sekali,” kata Askary.
Namun salah satu yang menjadi kelemahan kata Askary, setelah selesai pekerjaan tersebut adalah pemeliharaannya, untuk itu diharapkan semua masyarakat harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk menjaga dan merawat prasarana tersebut, sehingga air ini dapat dinikmati ditengah-tengah masyarakat.
“Program ini bukan pemerintah punya, tetapi masyarakat yang punya untuk itu jaga dan jika ada yang salah tegur dan kasih solusi, sehingga program ini dapat kita terus nikmati,” kata Askary mengingatkan,
“Kita berharap, Kedepan di Desa Paraili ini dapat tuntas air bersihnya, program ini dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan program-program selanjutnya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak menikmati air bersihnya,” tutupnya. (A-51)