Mateng, 8enam.com.-Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya (SANDES) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/miskin, yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan stunting.
Fasilitator Kabupaten Mateng, Reimundus menyampaikan, egiatan tahap 1 ini dari total 10 desa ada 448 unit bangunan yang kita bangun, yang diperuntukkan untuk 577 KK (2.170 jiwa) pemanfaat langsung,
“Untuk kegiatan menyerap tenaga kerja 172 orang, karna ini program padat karya, yang diharapkan masyarakat yang bekerja di desa tersebut mendapatkan tambahan pendapatan terlebih lagi di situasi Covid-19 ini. Kegiatan ini juga ada swadaya yang dilakukan oleh penerimah manfaat langsung,” kata Reimundus pada kegiatan serah terima Sarana Dan Prasarana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya (SANDES) Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2021, Kamis (26/8/2021).
“Kami berharap kepada penerima manfaat untuk selalu menjaga prasarana yang sudah kita bangun, dimana pemerintah sudah berinvestasi, tinggal penerimah manfaat untuk memanfaatkan,” sambungnya.
Sementara Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulbar, Ibrahim Tandi Datu menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat yang mau ikut berpartisipasi dan mendukung penuh, pihak pemerintah daerah dan tingkat dua utamanya yang selama ini mendukung dalam hal penyelesaiannya.
“Kita berharap program-program dari kementerian dari utamanya, pusat pada umumnya semoga saja dapat terpelihara jangan dibiarkan terbengkalai, setelah dibangun wajib untuk dipelihara ini kepentingan kita semuanya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sekda Kabupateb Mateng, H. Askary Anwar, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah pusat dan provinsi yang sudah menjadikan Kab. Mamuju tengah sebagai sasaran program sanitasi perdesaan padat karya 2021,
“Kita bersyukur bahwa mendapatkan program Sandes ini, dimana kita tau bahwa Mamuju Tengah adalah Daerah otonomi baru di provinsi Sulawesi Barat, tentu infrastruktur dasarnya, issu-issu strategis dibidang prasarana wilayah itu masih minim, Alokasi anggaran pendapatan belanja negara masih minim, sdm juga masih minim, maka seharusnya Mamuju Tengah menjadi yang menjadi fokus utama di Provinsi Sulawesi Barat untuk program sasaran,” kata Askary.
Sebagai sebuah daerah baru kata Askary, salah satu issu strategis kita adalah yang masih of trak, air bersih dan sanitasi, masih banyak wilayah-wilayah kita masih tidak terpenuhi sanitasi, air bersih, cakupan ketersediaan air yang layak konsumsi, layak pakai ini masih minim.
Lanjutnya, Program ini pemberdayaannya tinggi karna ini padat karya, untuk itu, kita berharap KSM ini dapat berfungsi tidak hanya menyelesaikan program ini sampai tuntas 100 persen, tetapi sustainablenya program ini bisa berjalan, ini tanggung jawab pemerintah, tanggung jawab masyarakat utamanya di desa,
“Mari kita bersama-sama semua stakeholder kita manfaatkan program ini sebaik-baiknya dan untuk memberdayakan masyarakat kita, untuk merubah pola pikir masyarakat kita menjadi lebih baik lagi, dan lebih-lebih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, karna tingkat kesejahteraan juga salah satu ukurannya adalah infrastruktur,” pungkasnya. (A-51)