
Mamuju, 8enam.com.-Tongkat kepemimpinan administratif di Sulawesi Barat (Sulbar) resmi beralih. Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), secara resmi melantik Junda Maulana sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Barat. Pelantikan yang dihadiri lengkap oleh jajaran Forkopimda, para bupati/wakil bupati, dan tokoh masyarakat tersebut dilangsungkan di Ballroom Kantor Gubernur Sulbar, Senin 10 November 2025.
Sekda : Sentral Penggerak Tata Kelola Pemerintahan
Dalam sambutannya, Gubernur Suhardi Duka menyoroti beratnya tanggung jawab yang diemban oleh Sekda baru. Beliau menegaskan bahwa posisi Sekda adalah jabatan krusial yang menjadi poros utama birokrasi daerah.
“Amanah ini tidak ringan. Karena Sekda itu adalah sentral pembinaan tata kelola pemerintahan di suatu provinsi,” ucap Suhardi Duka.
Gubernur SDK menjelaskan, Sekda memiliki peran ganda:
Administrator Utama: Memastikan sistem birokrasi berjalan efektif dan terarah.
Penggerak Kebijakan: Menjembatani dan menyelaraskan berbagai kebijakan daerah agar selaras dengan visi nasional.
Oleh karena itu, Sekda dituntut untuk memiliki integritas dan kemampuan strategis dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan daerah dan kerangka kerja nasional.
Pesan Mendalam untuk Istri Sekda : Batasan Dukungan dan Intervensi
Menariknya, di akhir sambutan resminya, Gubernur Suhardi Duka tiba-tiba mengalihkan perhatian dan menyampaikan pesan khusus yang mendalam kepada istri Sekda yang baru.
Gubernur menekankan bahwa dukungan keluarga sangat penting bagi kinerja pejabat publik, namun ia juga memberikan batasan yang jelas agar dukungan tersebut tidak melampaui kewenangannya.
“Saya titip kepada Istri. Istri juga memegang peranan yang penting, berikanlah dorongan kepada suami,” ujarnya.
Namun, Gubernur mengingatkan agar dukungan itu tidak berubah menjadi intervensi atau campur tangan yang mendalam dalam urusan teknis pemerintahan.
“Silakan beri saran pertimbangan dukung tugas-tugasnya. Tapi tidak usah mencampuri terlalu dalam,” tegasnya.
Alasannya, informasi yang diterima keluarga seringkali sepihak atau tidak utuh, yang jika dijadikan dasar dorongan dapat mengarahkan pengambilan keputusan yang keliru atau salah.
Gubernur Suhardi Duka menekankan pentingnya bagi keluarga untuk mengetahui batasan mereka dalam memberikan dukungan. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat