8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Dalam waktu kurang lebih 2 bulan terakhir, Polres Metro Mamuju berhasil mengunkap 25 kasus dengan jumlah tersangka 34 orang, 18 orang diantaranya kasus narkoba dan 16 orang kasus pidana umum dan satu kasus yang paling fenomenal.
Dalam keterangan Persnya, Kapolres Metro Mamuju AKBP. M. R. Avan didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Mamuju, AKP Jamaluddin mengunkapkan, dari 25 kasus tersebut, kasus yang paling fenomenal adalah pengungkapan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 kilogram (Kg) dan beberapa butir pil ekstasi yang bila di uangkan diperkirakan mencapai Rp 2 Miliar.
“Dari 25 kasus dengan 34 tersangka tersebut, secara garis besar kita bagi Dua. 18 orang di antaranya kasus narkoba dan 16 orang kasus pidana umum. Pidana umum itu diantaranya pelaku-pelaku penganiayaan, pencurian pemberatan kekerasan termasuk aksi premanisme yang ada judi didalamnya,” ungkap AKBP M. R. Arvan dalam keterangan persnya, Kamis (12/4/2018).
Kapolres katakan, untuk kasus yang paling fenomenal itu, pihaknya melakukan monitoring atau penyidikan selama dua bulan, hingga berhasil menangkap dua orang tersangka dan menyita barang bukti seberat 1 kg sabu-sabu dan pil ekstasi tersebut.
“Saya melihat situasi Polres Mamuju wilayahnya cukup starategis dijadikan kegiatan transit untuk lewatnya narkoba dari luar, sehingga saya mengintensifkan tim Phyton untuk memonitoring pelabuhan baik pelabuhan besar maupun pelabuhan kecil yang kita istilahkan pelahuhan tikus,” ucapnya.
Menurutnya, ini merupakan kerja keras yang penuh dengan kesabaran, dan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan. Tim sudah bergerak di dua wilayah, ada Kalimantan dan Sulteng. Mohon doa, mudah-mudahan bisa diungkap sampai ke bandar terbesar.
“Ini berkat dukungan masyarakat dan teman-teman wartawan memberitakan kegiatan-kegiatan kami, sehingga diketahui secara luas oleh masyarakat,” lanjutnya.
Dia berharap, tim yang bekerja sampai saat ini dapat memberikan hasil yang terbaik, demi keamanan dan Mamuju bebas dari Narkoba.
“Kalau kita liat barang ini, sepertinya dari Malaysia, transitnya di Kalimantan melalui Tarakan kemudian masuk di Mamuju dan info terakhirnya akan dibawa ke Palu untuk diedarkan, tapi kita berhasil gagalkan di Mamuju.
“Pengakuan tersangka sampai saat ini baru satu kali melakukan. Pelaku berinisial DG dan AN warga Palu. Prediksi kita Pelabuhan ini pasti selalu digunakan karena pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang langsung menuju arah Kaltim,” lanjut dia.
Dia membeberkan, berdasarkan hasil penyidikannya, para pelaku melakukan transaksi secara diam-diam. “Sangat rapi, dari keterangan tersangka saja mereka mengambil barang ini diatas motor tampa ada orang. Ada orang lain yang menyuruh ambil diatas motor yang dipartkir di depan pasar,” ungkapnya (edo)
