Mateng, 8enam.com.-Selama Dua hari, jajaran Korem 142 Tatag menggelar latihan bersama simulasi penanggulangan bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Dalam amanatnya, Danrem 142 Tatag, Kolonel Inf Taufiq Shobri mengatakan, tujuan Pelatihan bencana alam ini adalah untuk melihat dan meningkatkan kemampuan prosedur hubungan kerja bagi unsur pemangku kebijakan khususnya di wilayah Kabupaten Mateng dalam mempersiapkan, merencanakan, berkoordinasi, melaksanakan oprasi dan pengendalian oprasi dalam penaggulangan bencana alam serta mengendalikan dan membantu tugas pemerintah daerah dalam menaggulangi dampak terjadinya bencana alam.
Penutupan Latihan Penanggulangan Bencana Alam Korem 142 Tatag bersama BPBD Kabupaten Mateng berlangsung di Lapangan Sepak Bola, Polohu, Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Minggu (28/10/2018).
“Selama kurang lebih 2 hari pelaksanaan para peserta telah melaksanakan pelatihan penanggulangan bencana alam, kita berharap agar semua apa yang telah dilatihkan kepada seluruh peserta dapat diserap dengan baik untuk ditindaklanjuti dalam pelaksanaan tugas nyata, khususnya seluruh peserta yang hadir dan para instansi yang terlibat,” ujar Danrem 142 Tatag.
Lanjut disampaikannya, kelemahan atau kekurangan yang telah di evaluasi akan dikaji ulang, sebagai suatu koreksi dan perbaikan dalam upaya penyempurnaan pos mekanisme kerja dalam rangka terwujudnya profesionalisme dan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas.
Lanjutnya lagi, sesuai dengan amanat UU RI no 34 tahu 2004 tentang TNI pasal 7 ayat 2 bahwa, tugas pokok TNI dalam operasi militer selain serangan diantaranya adalah membantu tugas pemerintahan di daerah dan menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusian.
“Untuk itu sangat diperlukan kualitas dan kemampuan aparat kewilayahan yang profesional, porposional, cepat dan tepat dalam menangani terjadinya bencana baik pada saat tindakan pencegahan, kesiap-siagaan, tanggap darurat maupun tahap rehabilitasi didaerah akibat bencana,” terangnya.
“Bila suatu saat terjadi bencana alam, maka kita sudah siap dan benar-benar memahami dan menguasai apa, bagaimana, menanganinya sehingga memungkinkan terjadinya bencana dapat dideteksi dan diantisipasi secara dini sehingga korban dan kerusakan akibat bencana dapat diminimalisir,” sambungnya.
Oleh karna itu Kata Danrem 142 Tatag, materi latihan penanggulangan bencana alam yang diterimah oleh para peserta harus benar-benar dapat dihayati, untuk dijadikan acuan dalam menghadapi tugas-tugas perbantuan bagi TNI khususnya kepada Pemda dalam menanggulangi terjadinya bencana alam, sehingga kesiapan unsur-unsur yang ada diwilayah akan semakin mantap karna telah mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang mekanisme hubungan prosedur kerja serta mengetahui sejauh mana tingkat profesionalisme yang dimiliki sesuai fungsi dan tanggung jawab masing-masing. (Ysn Hms/one)