Selasa , Juni 3 2025
Home / Daerah / PID Diharapkan Mampu Memicu Munculnya Inovasi Dan Pertukaran Pengetahuan Secara Partisipatif

PID Diharapkan Mampu Memicu Munculnya Inovasi Dan Pertukaran Pengetahuan Secara Partisipatif

Mateng, 8enam.com.-Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mamuju Tengah (Mateng), H. Askary berharap program Inovasi Desa (PID) diharapkan mampu memicu munculnyanya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif.

Harapan tersebut disampaikan Sekkab Mateng dalam sambutanya dalam acara pembukaan Bursa Inovasi Desa yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Mateng, Rabu (19/12/2018).

Askary sampaikan, PID merupakan salah satu bentuk dukungan kepada desa agar lebih efektif dalam menyusun perencanaan dalam penggunan dana desa sebagai investasi dalam peningkatan kafasitas, produktifitas dan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat menuju desa yang mandiri.

Dia juaga sampaikan, berdasarkan data yang dirilis oleh Kemendes tahun 2018, di Kabupaten Mateng ada 2 desa berkembang menjadi maju, ada 6 desa tertinggal menjadi berkembang, ada 4 desa sangat tertinggal menjadi tertinggal dan ada 39 desa belum mengalami peningkatan status desanya termasuk 2 desa yang masih berstatus sangat tertinggal.

“Oleh sebab itu saya mengajak kepada semua desa terutama yang masih berstatus sangat tertinggal dan tertinggal jangan ketinggalan dan teruslah berbenah dan berinovasi,” kata Askary.

Sementara Kepala Dinas PMD Kabupaten Mateng, Dzulkifli menuturkan, PID merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas.

Dzulkifli juga menyampaikan, kegiatan inovasi desa yang ikut pada Bursa Inovasi Desa ini adalah, kegiatan pembangunan dibidang infrastruktur, kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal, serta SDM yang memberi mamfaat secara luas bagi masyarakat dan diketahui oleh masyarakat.

Kegiatan yang berhasil mendorong terwujudnya kegiatan pembangunan berkualitas serta mendorong partisifasi dan kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan.

Kegiatan pengembangan sistem yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan Sosial budaya.

Kegiatan pembangunan yang memiliki nilai keunikan karena mengadopsi unsur budaya atau potensi lokal.

Kegiatana yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan unsur baru dengan yang sudah ada dan memberkan perubahan yang sudah ada dan memberikan perubahan yang signifikan dari cara-cara sebelumnya.

Kegiatan pembangunan yang dikembangkan dengan menyesuaikan terhadap kondisi geografis, keberadaan sumber daya dan fasilitas yang tersedia.

“Saya selaku Kepala Dinas PMD senantiasa mendorong kepada pemerintah desa, khususnya kepala desa, BPD, tokoh masyarakat marilah kita bersama-sama saling bertukar ide, bertukar pengetahuan, kemudian membuat perencanaan dari ide-ide inovasi dan dimasukan secara resmi kedalam perencanaan APBDes 2019,” ujarnya. (Ysn Hms/one)

Check Also

Setelah Batik Air Berhenti, Gubernur Sulbar Ajak Lion Air Pertahankan Konektivitas Udara Mamuju-Makassar dengan Bantu Subsidi

Mamuju, 8enam.com.-Kurangnya frekuensi penumpang untuk penerbangan rute Mamuju-Makassar membuat maskapai Batik Air menghentikan layanan penerbangan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *