Makassar, 8enam.com.-Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Forum Pemaparan Peta Jalan Ideologi Pancasila Regional III (Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi) di Makassar pada 1-2 Oktober.
Acara strategis ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP RI Dr. Surahno, S.H., M.Hum., dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Barat, Sunusi.
Forum ini memaparkan hasil penyusunan arah kebijakan dan sasaran strategis Peta Jalan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di tingkat regional, yang bertujuan untuk menjadi acuan kebijakan di daerah.
Dalam paparannya, Direktur Pengkajian Kebijakan PIP BPIP RI, Prof. Muhammad Sabri, menjelaskan bahwa penyusunan Peta Jalan PIP adalah mandat Presiden RI untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Tim penyusun regional bertugas merancang program dan kegiatan PIP di tingkat provinsi.
Pancasila : Perekat Bangsa dan Pedoman Moral
Plt. Kepala Kesbangpol Sulbar, Sunusi, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya forum tersebut. Ia menekankan bahwa Peta Jalan PIP adalah momentum penting untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di daerah, terutama dalam menghadapi tantangan kebangsaan yang kian kompleks.
“Pancasila adalah perekat bangsa. Melalui forum ini kita kembali diteguhkan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga pedoman moral dan kompas kebijakan pembangunan,” ujar Sunusi, seraya menyebut bahwa kegiatan ini juga menjadi perhatian dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar.
Sunusi berharap Peta Jalan PIP ini dapat menjadi acuan strategis bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
“Kami berharap, program-program pembangunan daerah dapat lebih terarah, berkeadilan, dan inklusif, sehingga benar-benar menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Sulawesi Barat,” tambahnya.
Gen Z Diharap Jadi Garda Terdepan
Lebih lanjut, Sunusi menegaskan pentingnya sinergi berkesinambungan antara pemerintah pusat dan daerah agar nilai-nilai Pancasila tidak berhenti pada tataran konsep, melainkan terimplementasi dalam pelayanan publik dan kehidupan sehari-hari.
Ia juga menaruh harapan besar pada generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
“Sejalan dengan Panca Daya Gubernur Sulawesi Barat, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, generasi muda mampu membangkitkan kesadaran untuk menjaga kebhinnekaan, memperkokoh persatuan, serta menolak segala bentuk ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” tutupnya.
Dalam pemaparannya, Prof. Sabri dari BPIP juga menyampaikan lima isu strategis Peta Jalan PIP, termasuk penguatan pemahaman Pancasila dan kebhinnekaan, serta 24 sasaran strategis. Ia menekankan bahwa implementasi Pancasila harus dirasakan langsung oleh masyarakat, misalnya melalui pengentasan kemiskinan sebagai wujud dari sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Forum ini menegaskan bahwa Peta Jalan PIP selaras dengan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran, khususnya poin pertama Asta Cita yang menekankan pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila demi pembangunan nasional yang terarah dan peningkatan kesejahteraan. (Rls)