Selasa , Juni 17 2025
Home / Daerah / Peringatan Hari Santri, Askary : “Santri Tidak Boleh Terpancing Apalagi Turut Menyebarkan Berita Hoax”

Peringatan Hari Santri, Askary : “Santri Tidak Boleh Terpancing Apalagi Turut Menyebarkan Berita Hoax”

Mateng, 8enam.com.-Peringatan Hari Santri Nasional 2019 dengan tema “Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia” tingkat Kabupaten Mamuju Tengah, digelar di Pelataran terminal KTM Benteng Kayu Mangiwang, Tobadak Kecamatan Tobadak, Rabu (23/10/2019).

Peringatan hari santri tersebut dihadiri oleh Sekkab Mateng, H. Askary, Kepala Subdirektorat Pensidikan Pesantren, Dr. Basnang Said, Anggota DPRD Mateng, Kepala Kemenag Mateng, H. Mahmuddin, Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng, Pabung Mateng Kodim 1418/Mamuju, Kapolsek Tobadak dan Kapolsek Topoyo, Para KUA Se Kabupaten Mateng, Camat Tobadak, Para Pembina Pondok Pesantren serta 4.000 orang santri.

H. Askary mengatakan, hari ini seluruh rakyat indonesia memperingati sebuah peristiwa yang sangat penting dalam rangka mengenang jasa para ulama dan kaum santri dalam mempertahankan kemerdakaan negara republik indonesia dari rongrongan penjajahan.

Penghormatan dan pengakuan negara atas jasa peran para ulama dan kaum santri kata Askry, termaktub dalam keputusan Presiden RI nomor 22 Tahun 2015 tentang hari santri Nasional, sejarah mencatat bahwa para ulama dan santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan, sebagai pintu gerbang menuju masyarakat adil dan makmur.

“Peringan hari santri nasional bertemakan “Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia” ini berarti bahwa kaum santri sebagai penerus perjuangan para kiyai dan santri masa lalu, yang berkewajiban menjaga keutuhan bangsa yang berbhineka tunggal ika, wajib menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 1945,” kata Askary.

Hari-hari ini lanjut Askary, kaum santri sedang dihadapi oleh fitnah dan adu domba, berita-berita bohong, hoax yang mengancam keutuhan bangsa dan NKRI, maka kaum santri tidak boleh terpancing, apalagi turut menyebarkan berita bohong, hoax dan turut menyebarkan ujaran kebencian, karena hal itu mengancam kerukunan nasional dan mengancam NKRI.

Askary menuturkan, hari santri tahun ini merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi islam di Indonesia, dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran dan komitmen cintah tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik ditengah-tengah keragaman, kapanpun, dimanapun kepada siapapun.

“Atas Nama pemerintah daerah Kabupaten Mamuju Tengah, mewakili bapak bupati menyampaikan kepada segenap santri, ustadz, segenap siswa dan guru bersama-sama dengan masyarakat, elemen yang lain wajib hukumnya menjaga kerukunan bangsa dan menjaga kerukunan NKRI dengan keteladanan, bukan dengan slogan-slogan dan bukan dengan retorika dan perdebatan,” ujarnya.

“Saya menghimbau, wajib untuk menolak Radikalisme dan menolak Terorisme baik bersikap ideologis maupun tindakan anarkis, In Shaa Allah Bersama santri damailah Negri, damailah Dunia dan bersama pemimpin yang jujur In Shaa Allah kemakmuran rakyat akan kita capai,” sambungnya. (Ysn Hms/one)

Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Koinfo Kabupaten Mamuju Tengah

Check Also

Dukung Pendidikan Berkualitas, Gubernur Suhardi Duka Apresiasi Peresmian Kantor GTK

Mamuju, 8enam.com.-Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menghadiri peresmian Gedung Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *