Mateng, 8enam.com.-Pembangunan dibidang kesehatan bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja. Tetapi tanggungjawab semua lintas sektor, baik masyarakat, pemerintah, Ormas, dunia usaha dan pihak swasta.
“Keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan, itu hanya 30 persen ketika tenaga-tenaga kesehatan saja yang bergerak. Sementara 70 persen itu ada di lintas sektor, peran serta masyarakat, dunia usaha, ormas dan swasta,” ujar Nasrul, ketua Panitia Rapat Koordinasi Ormas dan dunia usaha dalam penikatan pelayanan kesehatan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Rujab Bupati Mateng, Kamis (7/11/2019) yang dihadiri oleh Sekertaris Dinkes Mateng, Hj. Nilmawiah, Ormas, Tenaga Kesehatan, dunia usaha dan Swasta.
Tujuan kegiatan ini kata Nasrul, adalah bagaimana menumbuhkan jejaring, kemitraan dan dukungan dari berbagai pihak dalam hal ini ormas dan dunia usaha, untuk ikut mendorong dan mensukseskan pembangunan kesehatan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing, sehingga program ini dapat sampai kemasyarakat, bisa diterima oleh masyarakat dan bisa dinikmati hasilnya oleh masyarakat.
Nasrul juga sampaikan, anggaran kegiatan ini bersumber dari angaran APBN melalui Dinkes Provinsi, jadi kegiatan provinsi yang dilaksanakan di Kabupaten.
Senada dengan itu, Sekertaris Dinkes Mateng, Hj. Nilmawiah juga menyampaikan bahwa, seperti diketahui bersama, pembangunan dibidang kesehatan spektrumnya begitu kompleks saat ini, dengan berbagai macam masalah yang yang mungkin dipengaruhi oleh gaya hidup.
“Seperti yang disampaikan oleh ketua Panitia, bahwa pembangunan kesehatan itu tidak bisa dicapai oleh pemerintah saja, jadi keberhasilanya di Dinkes itu hanya 30 persen, 70 persennya ada di lintas sektor seperti dunia usaha, swasta, masyarakat dan ormas,” ungkapnya.
Di tingkat nasional kata Hj. Nilmawiah, Kabupaten Mamuju Tengah dinobatkan sebagai peringkat pertama Posyandu terbaik. Ini berkat dukungan dari dunia usaha dan Ormas yang ada di Kabupaten Mateng ini.
Dia juga katakan, Persoalan kesehatan saat ini sudah bergeser, yang sebelumnya penyakit menular bergeser ke penyakit yang tidak menular. Olehnya itu, dalam satu hari minimal harus berolahraga selama 15 menit.
“Ada tiga indikator Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang harus dilakukan oleh masyarakat, pertama makan buah dan sayuran, kedua aktifitas fisik dan ketiga pemeriksaan fisik secara berkala minimal 3 bulan sekali,” kuncinya.
Selain itu, Hj. Nilmawiah menjelaskan bagaimana membangun kemitraan antara pemerintah daerah dan dunia usaha agar memberikan bantuannya ke pada masyarakat Kabupaten Mateng dalam bentuk CSR.
“Dinkes sudah menandatanganni MoU dengan beberapa perusaan dalam kegiatan posyandu kemarin, ada beberapa yang memberikan bantuan PMT dan taman bermain anak, PT Astra juga sdh memberikan bantuan sarana air minum di Desa Kire, sementara CSR dri BNI sudah memberikan 1 unit mobil Ambulance ke Desa Batu Parigi, pendeta dan Ormas dari Muhamadiah sudah memberikan edukasi kemasyarakat tentang pentingnya peningkatan Kesehatan dan donor darah. Sementara PKK dan Dharma Wanita terjun langung ke masyarakat lewat Pokja 4 sebagai ujung tombak perpanjangan tangan Dinkes dimasyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan,” ungkapnya. (ach/one)
Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Kominfo Kabupaten Mamuju Tengah