Mateng, 8enam.com.-Wujudkan Masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) yang Maju dan Bermartabat, Dirjen PKT Transmigrasi kukuhkan dan lepas Da’i se Sulbar, Kamis (26/10/2017).
Kegiatan yang di gelar di Pendopo Rujab Bupati Mateng, dihadir Dirjen PKT Transmigrasi, H. Nurmin, Kadis Transmigrasi Sulbar, H. Hamzih, Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Mateng H. Askary Anwar, Anggota DPRD Mateng Anwar Launma, Asisten II Yusuf Unja dan Asisten III Bahri, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mateng dan Rombongan Dirjen PKT Transmigrasi serta Tamu undangan.
Dalam sambutannya, H. Askary Anwar, menyampaikan, Daerah Mateng menjadi sebuah Daerah Otonomi Baru (DOB) berkat dukungan dari transmigrasi. Jumlah penduduk maupun warga masyarakat Kabupaten Mateng secara umum didominasi adalah warga dari transmigrasi, cikal bakal penduduk Kabupaten Mateng salah satunya adalah transmigrasi karna daerah ini adalah daerah kawasan transmigrasi.
“Dengan adanya Da’i yang telah kita kukuhkan dan lepas pada hari ini untuk kedaerah-daerah transmigrasi yang ada di Sulbar menciptakan sisi peradapan yang sesuai dengan anjuran agama sesuai dengan harapan kita bersama. Dalam rangka membangun Mateng ini menjadi Kabupaten lebih maju,mandiri,yang melalui eks transmigrasi,” ujar Askary.
Dengan dikukuhkannya Dai ini lanjut Askary, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan daerah ini lebih maju, mempersatukan, membawa umat yang berkepribadian dan beraklak yang mulia.
“Kita harus bersatu melawan paham radikalisme dan tidak memandang kita berasal dari mana, tetapi kita satu dalam bingkai Lallatassisara melawan tatangan yang mungkin bisa saja muncul. Kita mampu mengkanter isu isu radikal dimasyarakat dan mampu membawa masyarakat yang baik dan mandiri,” ungkapnya.
Sementara Dirjen PKT Transmigrasi H. Nurdin mengatakan, Potensi transmigrasi dan sumber daya yang ada harus dikelola dengan baik dan maksimal, tinggal ditata dan atur sebab sumber daya yang ada sudah dimanfaatkan oleh potensi sumber daya manusianya sangat bagus dan kondusif.
Dia katakan, antara transmigran pendatang dan lokal harus saling bergandengan tangan, tidak melihat suku dan agama baik dari, pulau jawa, bali, timor leste dan lain sebagainya.
“Ini adalah kekuatan yang dimiliki oleh Sulbat, kekuatan bupati dan pimpinan daerahnya, sehingga masyarakatnya merasa tenang dan aman. Ini adalah modal utama yang luar biasa, modal sumber daya dan punya modal sosial,” pungkasnya. (Ysn Hms/Ra)