Mamuju, 8enam.com.-Dalam rangka pengelolaan Dana Desa harus melibatkan masyarakat dan seluruh perangkat yang ada di Desa. Hal tersebut di tegaskan oleh Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid saat membuka kegiatan Soialisasi Pengelolaan Dana Desa (DD) berbasis padat karya tunai (cash for work) tahun 2018, Selasa (20/3/2018).
Sosialisasi yang digelar oleh Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Bidang Anggaran BPKAD Kabupaten Mamuju yang berlangsung di Ruang Pola Lantai III Kantor Bupati Mamju.
H. Habsi Wahid menyampaikan bahwa, yang paling penting untuk dilakukan adalah semua harus terlibat dalam pengelolaan Dana Desa itu, sehinga tidak akan ada tuding menuding.
Apapun itu kata Bupati, harus dirundingkan bersama, jangan sampai ada ketidak harmoniasan yang membuat tidak nyaman. Dan jika ada yang tidak bisa diajak bekerjasama, jangan digunakan, karena jika bersatu, maka segala urusan dan harmonisasi akan terjaga sehingga tetap tercipta good governance dan clean governance.
“Kita melakukan sosialisasi agar pemanfaatan dan penggunaannya digunakan secara transparansi, efektif dan akuntabel. Sehingga dengan sosialisasi ini kita lebih mempertegas pengunaan Dana Desa secara padat karya tidak dengan sistem tender pihak ketiga. Sekarang bagaimana cara menggunakan Dana Desa dengan baik dimulai dari proses perencanaan dan pendekatan, bagaimana cara untuk melibatkan masyarakat kita dan seluruh stakeholder yang ada di Desa,” ujar Bupati.
Dia juga menginformasikan, saat ini pemeriksaan sudah intens melakukan monitoring dan evaluasi terhadap apa saja yang dilakukan, bukan hanya penggunaan Dana Desa, tetapi dampak dan fungsional dari kegiatan atau proyek yang dilakukan di Desa, apakah itu betul bermanfaat untuk masyarakat atau tidak. Semua itu akan di deteksi.
“Olehnya itu, dalam rangka memperbaiki pengelolaan keuangan, kita perlu berhati-hati dan baiknya seluruh bendahara Desa perlu di tingkatkan kapasitas ilmunya tentang pengelolaan keuangan. Dan untuk Badan Pengelola Keuangan untuk memprogramkan supaya mereka tidak terjebak dengan kondisi yang tidak memahami seluk-beluk bagaimana proses penggunaan APBD Desa,” ungkapnya.
Habsi Wahid berpesan kepada koordinator pendamping, untuk selalu memberikan petunjuk kepada Kepala Desa untuk membangun pemerintahan yang lebih baik.
“Mulai sekarang kita mencoba dengan menerapkan 5 Sila sebagai Dasar Negara yang selalu terpatri didada kita. Kepada seluruh Desa harus bisa memahami 5 Pancasila itu,” Tutupnya.
Untuk diketahui, acara tersebut dihadiri seluruh para kepala Desa Sekabupaten Mamuju dan beberapa paparan materi yang dibawakan oleh kepala BPMPD Kabupaten Mamuju Abd. Rahim Mustafa tentang pengelolaan dana Desa dan penguatan BUMDes dalam perekonomian Desa, serta paparan materi dari kepala BPKAD Mamuju, Budianto tentang mekanisme penyaluran dana desa dan sosialisasi peraturan Bupati tentang Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa yang di paparkan juga oleh Kabid Anggaran BPKAD, Ibrahim. (Humas)