Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memperkuat sinergi dengan sektor swasta untuk mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, memimpin pertemuan di Kantor Gubernur pada Jumat (12/9/2025) untuk memfasilitasi peran perusahaan perkebunan, khususnya kelapa sawit, dalam program ini.
Pertemuan tersebut, yang difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Sulawesi Barat, mengajak para pimpinan perusahaan untuk mengarahkan program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka ke desa-desa yang menjadi lokus stunting dan kemiskinan.
Plt. Kepala Dinas Perkebunan, Muh. Faizal Thamrin, menekankan pentingnya kolaborasi ini.
“Perusahaan perkebunan memiliki potensi besar dalam mendukung program pemerintah, minimal melalui CSR yang diarahkan pada desa lokus,” ujarnya.
Ia optimistis, dengan sinergi semua pihak, target pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting dapat tercapai lebih cepat.
Program ini sejalan dengan visi misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Strategi yang diterapkan mencakup intervensi spesifik dan sensitif untuk stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi, serta bantuan sosial. Untuk kemiskinan ekstrem, fokusnya adalah pada peningkatan pendapatan melalui bantuan usaha produktif dan pembangunan sarana prasarana dasar.
Dengan keterlibatan aktif dari perusahaan perkebunan, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan Sulawesi Barat dapat lebih cepat mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan sejahtera. (Rls)