Mamuju, 8enam.com.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) tengah berkolaborasi dengan Sulawesi Foundation Community untuk menyusun dokumen perhitungan karbon. Koordinasi ini dipimpin oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Pemkesra, Muh. Dhany Sadry, dan Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, pada Selasa, 23 September 2025.
Pertemuan ini membahas langkah strategis untuk menyelesaikan dokumen referal yang merupakan bagian penting dari upaya mitigasi perubahan iklim. Fokus utamanya adalah mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan.
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja Result Based Payment-REDD+, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat kerja Pokja REDD+ guna mencapai target pengurangan emisi secara optimal.
Di tempat terpisah, Plt. Karo Pemkesra, Murdanil, menyatakan dukungan penuhnya. “Hasil perhitungan karbon ini menjadi instrumen penting, tidak hanya dalam kerangka teknis, tetapi juga dalam arah pembangunan berkelanjutan daerah,” ujarnya.
Dengan koordinasi ini, Pemprov Sulbar berharap dokumen perhitungan karbon segera rampung dan menjadi acuan kuat untuk program penurunan emisi di tingkat daerah. (Rls)