Mateng, 8enam.com.-Salah satu penyebab ekonomi merosot bahkan sampai minus, karena perputaran ekonomi itu tidak jalan, sejak pandemi covid 19. Maka salah satu cara pemerintah untuk menekan angka resesi ini, ekonomi yang minus ini dengan cara memberikan bantuan.
“Karena resesi itu, menyebabkan pemerintah berpikir untuk menghentikan semua proses pembangunan, kalaupun ada itu sektor yang vital seperti Pendidikan, Kesehatan ini terus kita dorong karena ini adalah kebutuhan pokok kita,” ungkap Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras, saat menghdiri Launching Jaring Pengaman Sosial, Di Pendopo Rujab Bupati Mamuju Tengah, Kamis (24/9/2020).
Kata Arsal, pemerintahan mengalihkan program yang tadinya batuan ke desa itu dijadikan BLT, dan banyak bantuan-batuan termasuk Jaring Pengaman Sosial.
“Kenapa pemerintah memberikan bantuan tunai, agar kita bisa produktif daya beli kita itu besar, misalnya kita diberikan uang sebesar 600.000, uang tersebut harus kita belanjakan bukan untuk disimpan, (kita jalan kepasar untuk membeli bahan pokok seperti bumbu dan lain-lain) orang yang menanam sayur, padi barangnya itu laku,” kata Arsal.
Pemerintah mengucurkan dana bantuan itu kata Arsal, agar daya beli masyrakat itu besar sehingga perputaran ekonomi itu jalan, dan pemerintah itu butuh kehati-hatian dalam mengucurkan bantuan tersebut, sehingga penerima bantuan itu tidak tumpang tindih.
Arsal aampaikan, disektor lain di Mamuju Tengah ini, kalau dilihat di drap KUA PPAS perubahan tahun 2020 mengalami penurunan disektor ekonomi, penurunan itu tidak begitu berpengaruh disektor perkebunan, karwna diperkebunan saat ini itu berjalan. Tetapi disektor UMKM ini hampir disemua daerah melemah.
“Inilah yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah terkait dengan UMKM di Mamuju Tengah, untuk menjadi perhatian kita bantu karena mempunyai tenaga kerja. Saya juga berharap mudah-mudahan bantuan pemerintah itu tepat sasaran dan betul bermanfaat untuk masyarakat kita,” kuncinya. (SN/one)