Mateng, 8enam.com.-Karena orang-orang berkesenianlah yang memiliki kepekaan rasa, dalam mengelola potensi kesenian. Olehnya itu Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada orang-orang yang memiliki jalan hidup berkesenian. Hal tersebut di sampaikan oleh Fhatur Anjasmara dalam laporan panitia pagelaran seni Lalla Tasisara, Minggu (8/4/2018).
Pagelaran seni Lalla Tasisara yang mengangkat tema “Membumikan nilai-nilai budaya Mamuju Tengah menuju bingkai Lalla Tasisara” di laksanakan di wisata bahari Batu Rede Beach Desa Budong-Budong, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Fhatur Anjasmara katakan, sanggar yang ada di Mamuju Tengah baik yang dikelola secara profesional oleh komunitas pemerhati seni dan budaya kiranya dapat menjadi salah satu catatan penting bagi Pemerintah Kabupaten Mateng, sebagai mediator dan eksekutor dalam perencanaan program pembangunan. Agar kiranya juga memberikan perhatian yang lebih pada orang-orang yang memiliki jalan hidup berkesenian, sebab orang-orang berkesenian inilah yang memiliki kepekaan rasa, dalam mengelola potensi kesenian yang juga cukup besar di Mamuju Tengah.
Dia sampaikan, peserta dalam kegiatan pagelaran seni ini sebanyak 15 kelompok yang tetdiri dari tiga kategori yakni, 7 Kelompok Kategori Sanggar, 3 Kelompok Kategori SMA dan Sederajat, 5 Kelompok Kategori SMP dan Sederajat.
“Konsep acara yang panitia tawarkan hari ini, konsep membumikan kesenian sehingga program acara kami kemas dengan dengan memanfaatkan yang ada disekitar kita tanpa mengurangi rasa kesenian itu sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Hj. Asmira Djamal berharap, dengan kegiatan ini kiranya mampu mempersatukan semangat multi kultur yang ada di Kabupaten Mateng, dimana ada beberapa etnis dan kultur budaya yang ada didaerah Mamuju Tengah.
“Dengan pagelaran seni ini kita dapat melihat seluruh kultur yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah, dan tentunya ini akan menjadi sebuah wadah, bagi para pelaku seni yang ada di Kabupaten Mateng,” ucap Hj. Asmira.
Untuk itu, pihaknya akan berkomitmen dan bertekad untuk terus mengembangkan serta melestarikan kebudayaan multi kultur yang ada di Mamuju Tengah, terlebih dalam menghadapi globalisasi, eksistensi terhadap kesenian tradisional perlu dipacu dan diberi ruang serta terus dipromosikan untuk meredam berbagai tantangan, tekanan maupun pengaruh negative budaya asing yang berpotensi mengikis budaya asli etnis daerah.
“Saya berharap semoga even yang dilaksanakan pada hari ini dapat mendorong seluruh stakeholder kepariwisataan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada, sehingga keberadaan multi kultur di Mamuju Tengah dapat menjadi salah satu daya tarik wisata yang dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,” urainya.
Dia mengajak seluruh warga Mamuju Tengah untuk menjadikan even ini sebagai salah satu momentum terbaik dalam pembinaan seni budaya dan hiburan yang dapat menumbuhkan rasa memiliki kebudayaan.
Untuk di ketahui, hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan Ishaq Yunus, Asisten Bidang Administrasi Bahri Hamsa, Anggota DPRD Mateng Fatahuddin dan Marsuki, Ka. Dinas Pariwisata Asmira Djamal, Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng, Kapolsek Tobadak Syamsuddin Bangsawan, Kepala Desa Budong-budong, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat serta Tokoh agama dan tokoh pemuda. (Ysn Hms/Ra)