Mateng, 8enam.com.-Trand angka kemiskinan khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah itu naik dari 6,89 menjadi 7,14. Ini artinya ada peningkatan jumlah masyarakat yang masuk dalam kategori miskin. Olehnya itu Pemerintah Desa harus mengetahui persis mana masyarakatnya yang tergolong masyarakat miskin.
“Ini biasanya banyak kantong-kantong kemiskinan didesa, inilah yang perlu interpensi,” kata Sekkab Mateng, H. Askary dal Rapat Koordinasi Pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT), Untuk Program Perlindungan Sosial dan Penaggulangan Kemiskinan Mamuju Tengah tahun 2019 yang berlangsung di aula Kantor Bupati Mateng, Rabu (16/10/2019).
Askary katakan, banyak program-program penanggulangan kemiskinan, perlindungan sosial yang sudah diterapkan, itu belum bisa menjamin ketepatan sasaran, ada kalanya masyarakat disalah satu desa misalnya sudah mengalami peningkatan tarap hidup dari pra sejahtera ke sejahtera tatapi masih digolongkan dan masih menerima bantuan.
“Untuk itu, kita menginginkan bahwa penanggulangan data ini harus betul-betul terintegrasi, optimal, tepat sasarn dan Data itu harus By Name By Address,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar Pemerintah Desa mengetahui persis yang mana masyarakatnya yang tergolong masyarakat miskin. Sementara pemerintah kecamatan dan kabupaten melakukan pemantauan dan evaluasi apakah data-data dari desa sudah tepat atau tidak.
“Kita berharap kita mampu berkolaborasi, mampu kita berintegrasi semua permasalahan-permasalahan sosial kemiskinan yang ada dilapisan bawah, utamanya yang ada didesa-desa, dusun harus mampu difasilitasi dengan lembaga SLRT,” harapnya.
Mari bekerja maksimal, mari bekerjasama dengan baik antar semua pihak, karna ini adalah musuh kita bersama, jika angka kemiskinan meningkat terus maka permasalahan lain muncul, implikasinya akan besar permaslahan sosial lain, kalau angka kemiskinan meningkat tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi angka kesenjangan sosial, ini menjadi penyakit sosial dan banyak lagi implikasi-implikasi yang lain apabila angaka kemiskinan ini kita tidak interpensi secara cepat dan tepat,” pungkasnya. (Ysn Hms/wan)
Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Kominfo Kabupaten Mamuju Tengah