
Mamuju, 8enam.com.-Elvianty salah seorang warga Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamuju maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang dinilai pilih kasih dalam menentukan kebijakan pembangunan kedaerah-daerah yang masih terisolasi.
Kekecewaan Elvianty bukan tampa dasar, pasalnya 2 dari 11 kecamatan di Kabupaten Mamuju yaitu Kecamatan kalumpang dan Kecamatan Bonehau dinyatakan masuk dalam kelompok daerah tertinggal di Kabupaten Mamuju.
Dia katakan, kebijakan-kebijakan pemerintah cendrung tebang pilih dalam menentukan kebijakan pembangunan, menurutnya, Kecamatan Kalumpang yang hingga saat ini luput dari perhatian pemerintah baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi. Bahkan terkesan tutup mata dengan kondisi yang ada di Kecamatan Kalumpang dan Bonehau.
“Sudah pasti kita dianak tirikan, Kecamatan Kalumpang merupakan kecamatan tertua yang ada di kabupaten mamuju Sulbar tapi sampai hari ini masi tertinggal dibanding dengan dengan wilayah kecamatan lainnya,” ungkap Elvianty saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (25/6/2019) kemarin.
Padahal kata Elvianty, ikon Sulawesi Barat mulai dari budayah daerah hingga potensi kekayaan alam itu terdapat di Kecamatan Kalumpang. Sekomandi itu dari kalumpang termasuk baju adat Sulbar itu juga dari Kalumpang dan potensi kekayaan daerah itu semua terdapat dikalumpang, kekayaan alam, budayanya.
“Segala kekayaannya kalumpang mulai dari tenun sekomandi, baju adat arun jeram gunung sandapan bahkan dijadikan Ikon Sulawesi Barat, tetapi boleh liat kekalumpang sana, sama tidak seperti kecamatan-kecamatan lainnya,” ungkapnya.
“Pemerintah harusnya berlaku adil dalam kebijakan pembangunan, kami tidak minta yang berlebihan, tapi paling tidak apa yang sudah diberikan di kecamatan lain kami juga diberikan,” pungkasnya. (edo)