Mamuju, 8enam.com.-Tahun 2018, Pembangunan jalan Arteri yang memghubungkan Kantor Gubernur menuju Bandara Tampadang di pastikan akan terhenti. Pasalnya pemerintah pusat tidak lagi menganggarkan jalan tersebut.
Hal itu dibenarkan okeh Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah I Muh. Asikin saat dikonfirmasi diruangkerjanya beberapa waktu yang lalu. Dia mengaku anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat ke Sulbar pada tahun 2018 sangat lah minim.
“Tahun 2018 Sulbar anggarannya menurun, 2018 kita hanya dapat 50 Milyar, 2017 kita dapat anggaran kurang lebih 139 Milyar, kita butuh dukungan politis dari anggota DPR RI Dapil Sulbar, agar anggaran untuk Sulbar bisa lebih banyak lagi,” Kata Muh. Asikin.
Dia katakan, Pada tahun 2017 ini jalan Arteri Mamuju masih mendapatkan kucuran anggaran sebesdar Ro 80 Milyar, namun tahun 2018 proyek jalan Arteri dipastikan tidak lagi berlanjut.
“Pemda atau guburnur harus pro aktif cari anggaran di pusat, realisasi pekerjaan kita tahun 2017 sdh hampir 100 persen,” ungkapnya.
Disampaikanya, Hari ini Kamis, (14/12/2017), rombongan komisi V DPR RI dijadwalkan tiba di tanah mandar Sulbar, dalam rangka melakukan kunjungan kerja atau Reses.
Rombongan komisi V DPR RI yang bakal berkunjung ke Sulbar hari ini yakni, Rendy Lamadjido, Saniatul Latvia, Bakri HM, Willem Wandik, Suhartono, Sungkono, Rita Sahara, Fatmawati dan Lalu Gede Syamsul Mujahidin.
“Rombongan akan tiba di Mamuju pada pukul 12.50 pak, rombongan komisi V akan menggelar pertemuan dengan mitra kerja,” Kata Nina Herlina salah satu staf komisi V Sekretariat Jendral DPR RI saat di konfirmasi Via WhatsApp.
Berdasarkan jadwal lajutnya, kegiatan yang diterima laman ini rombongan komisi V akan meninjau proyek pembangunan jalan Arteri, pelabuhan Belang-belang, pertemuan dengan Gubernur Sulbar, meninjau program peningkatan tambak rakyat Papalang dan Kalukku dan peninjauan program pembangunan pemberdayaan masyarakat desa di desa Tadui Mamuju. (*/edo)