Mamuju, 8enam.com.-Wakil Bupati Mamuju, H. Irwan SP Pababari pantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SLTP diselenggarakan serentak mulai Senin, 23 April 2018.
Usai memantau ditiga sekolah, yakni SMP 2, SMA 1 dan SMK 1 Mamuju, Irwan menemukan sejumlah kendala pelaksanaan ujian, diantaranya yang paling menonjol adalah kendala teknis yaitu sulitnya peserta ujian untuk dapat masuk kesistem UNBK (log in) hingga kurangnya fasilitas komputer yang mengakibatkan beberapa sekolah harus melaksanakan ujian di sekolah lain.
“Sejumlah kendala yang ada itu akan menjadi prioritas yang harus dituntaskan untuk tahun yang akan datang, utamanya bagi tujuh sekolah Negeri dan satu sekolah swasta yang ada didalam kota Mamuju dan telah melaksanakan UNBK, namun demikian singkronisasi dan rasionalisasi kemampuan anggaran tetap harus dipertimbangkan,” ujar Irwan.
Sementara itu, Dewan Pendidikan, Hajrul Malik mengatakan bahwa, UNBK merupkan tantangan mulai saat ini hingga kedepannya, pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan komisi 3 DPRD Kabupaten Mamuju berupaya agar tahun depan anggaran pendidikan bisa focus pada pengadaan komputer minimal 50-100 komputer untuk satu sekolah dan satu kali pengadaaan jangan SMP 1 itu di pinjam di SMA 1 tahun depan tidak bias lagi numpang.
“Tentu dengan bebagai upaya yang harus disingkronisasikan bersama untuk mengalihkan pembiayaan juga dipahami oleh DPRD soal siklus ini. Jadi satu tahun anggaran SMP sudah harus tuntas semua sekolah termasuk jaringan servernya,” ujar Hajrul.
Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Mamuju, Hj. St Suraidah Suhardi siap mendorong pada saat pembahasan di komisi III. “kita akan evaluasi kalau memungkinkan anggarannya kita akan bantu, apalagi melihat kondisi tiga sekolah harus digabungkan akibat fasilitas yang tidak terpenuhi,” terang Suraidah.
“Soal anggaran APBN tentu kita perlu bicarakan langsung ke Bupati hingga ketingkat pusat. Dan kalau itu memang memungkinkan, kami berharap ada APBN atau minimal sharing dari Provinsi untuk membantu Kabupaten, karena ini kebutuhan yang sangat mendasar bagi anak sebagai generasi pelanjut tentu dengan adanya sinergitas dari Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk memberikan support anggaran pendidikan yang ada di Kabupaten,” ungkapnya.
Untuk diketahui, secara keseluruhan jumlah Siswa/Siswi yang mengikuti UNBK, NON UNBK serta MTS mencapai 5549 untuk tahun 2018 pada tingkat SMP. (HMS.LISA)