Selasa , Oktober 14 2025
Home / Daerah / ‘Pammunuang’ Meriah di Buttu Ciping: Ketika Maulid Nabi Menjelma Jadi Festival Budaya Penggerak Ekonomi Kreatif Sulbar

‘Pammunuang’ Meriah di Buttu Ciping: Ketika Maulid Nabi Menjelma Jadi Festival Budaya Penggerak Ekonomi Kreatif Sulbar

Polman, 8enam.com.-Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di tanah Mandar dikemas berbeda dan meriah melalui Festival Pammunuang di Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat (Sulbar) Buttu Ciping, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar (Polman). Acara dua hari yang dibuka pada Rabu, 8 Oktober 2025, ini menjadi magnet yang menarik perhatian masyarakat lokal maupun luar daerah.

Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Sulbar, Bau Akram Dai, yang turut hadir pada pembukaan, menegaskan bahwa tradisi Maulid di Mandar memiliki kekayaan budaya yang unik, menjadikannya potensi besar bagi pariwisata.

“Kegiatan Maulid di Tanah Mandar ini unik, bukan hanya soal peringatan maulidnya, namun rangkaian acara di dalamnya punya tradisi yang kuat khas masyarakat Mandar. Ada kegiatan saeyyang pattu’du (kuda menari), lomba tiri, dan rebana yang biasanya berisi barzanji yang dilantunkan,” jelas Bau Akram.

Sinergi Lintas Sektor Dorong Pariwisata dan Ekraf

Menurut Bau Akram, pengemasan acara keagamaan ini dalam bentuk festival dan penambahan beragam atraksi budaya dan seni pertunjukan meningkatkan daya tarik pengunjung ke Buttu Ciping.

“Atraksi budaya yang ditampilkan menarik perhatian banyak orang sehingga makin banyak pengunjung ke Buttu Ciping ini,” tambahnya.

Kadis Pariwisata Sulbar juga menyoroti peran penting acara ini dalam pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf). Pelibatan pelaku Ekraf, khususnya sub sektor seni, musik, kuliner, dan seni pertunjukan, membuka peluang bagi mereka untuk berkarya dan merasakan manfaat ekonomi.

“Ragam kegiatan yang menarik, apalagi ada pentas seni. Pelibatan pelaku ekonomi kreatif menciptakan peluang bagi teman-teman pelaku ekraf ini. Harapannya ada manfaat ekonomi yang bisa dirasakan oleh semua,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S Mengga, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Kehadiran lintas instansi di kegiatan kebudayaan menjadi wujud sinergi pemerintah daerah dalam mendorong pelestarian budaya, sekaligus pengembangan pariwisata dan ekraf berbasis budaya,” tutup Bau Akram Dai. (Rls)

Check Also

Bau Tak Sedap di Tobadak Disorot, DLH Sulbar Turun Tangan, Dorong Pengelolaan Sampah Terpadu di Mamuju Tengah

Mateng, 8enam.com.-Tumpukan sampah di bahu jalan poros Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, yang menimbulkan bau tidak …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *