Mateng, 8enam.com.-Musrenbang Kecamatan diharapkan dapat menghasilkan daftar usulan program kegiatan yang dapat menjawab permasalahan pembangunan yang ada dimasyarakat. Hal itu disampaikan oleh Plt. Asisten Bidang Pemerintahan, Anwar Nasir pada kegiatan Musrenbang Kecamatan Karossa, Rabu (4/3/2020).
“Musrenbang kecamatan yang kita laksanakan ini bertujuan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan rencana kegiatan desa, yang di integrasikan dengan prioritas pembangunan daerah diwilayah kecamatan,” kata Anwar Nasir.
Sedangkan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan lanjut Anwar, diharapkan pada penguatan kapasitas penanganan gangguan keamanan, ketertiban dan ketentraman dan konflik sosial, penguatan ketahanan pangan daerah, penataan ruang dan pengelolaan lingkungan.
“Untuk itu, melalui kesempatan ini, saya mengajak kepada kita semua seluruh OPD yang ada agar merespon dengan baik seluruh usulan program yang disampaikan teman-teman kita desa, dengan demikian dengan pendekatan yang kita gunakan maka persoalan yang ada didesa maka harus kita kolaborasi untuk menanganinya, tidak boleh sendiri-sendiri, ketika kita sendiri-sendiri maka persoalan itu tidak akan pernah tuntas kalaupu tuntas itu hanya sebagian saja,” ujarnya.
Sementara Kepala Bappeda Mateng, Ishaq Yunus menyampaikan, penyusunan APBD itu dimulai dari perencanaan, tidak ujuk-ujuk bahwa tiba-tiba APBD Mulai dibahas, dia bermula dari perencanaan.
“Olehnya itu perencanaan itu kita definisikan adalah proses perubahan yang dilakukan secara terencana, tujuannya adalah untuk memecahkan persoalan yang ada diwilayah kita masing-masing sesuai kebutuhan rakyat,” ungkap Ishaq Yunus.
Maka dari itu lanjutnya, untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004, dan Permendagri Nomor 86 tahun 2017, maka salah satu tahapan yang akan dilaksanakan pada hari ini adalah melaksanakan Musrenbang tingkat kecamatan.
“Tujuannya adalah kita ingin mendengarkan aspirasi, masukan dari seluruh pemangku kepentingan agar apa yang permasalahan yang ada di masyarakat dapat kita usulkan diforum Musrenbang ini,” tuturnya.
“Yang paling penting kita laksanakan pada hari ini adalah Partisipatif dan pendekatan Atas Bawah dan Bawah Atas, itu menandakan bahwa seluruh perencanaan program kegiatan harus melibatkan seluruh komponen harus berangkat dari bawah, tidak boleh tiba-tiba ada program kegiatan yang harus disusun padahal tidak melalui proses,” sambungnya.
Lanjut disampaikan, sementara perencanaan pembangunan daerah yang berorientasi pada substansi menggunakan pendekatan Holistik Tematik, Integratif dan Spasial, ini menunjukan bahwa problem yang ada diwilayah masing-masing. Maka penanganannya tidak boleh dilakukan secara parsial harus dilakukan secara bersama oleh seluruh stakeholder yang lain. (RK/wan)
Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Dinas Kominfo Kabupaten Mamuju Tengah