
Mamuju, 8enam.com.-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi basah seiring dengan mulai masuknya musim hujan.
Upaya ini dibahas secara khusus saat BPBD Sulbar menerima kunjungan Tim Radio Republik Indonesia (RRI) Sulbar, Senin (27 Oktober 2025).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar, Arnidah, menjelaskan bahwa berbagai langkah mitigasi telah disiapkan. Ini mencakup penguatan koordinasi dengan BPBD kabupaten, kesiapan Tim Reaksi Cepat (TRC), pemantauan rutin informasi cuaca dari BMKG, hingga pengecekan ulang peralatan evakuasi dan logistik tanggap darurat.
“Kami terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan memastikan kesiapan peralatan serta sumber daya manusia. Antisipasi sejak dini menjadi kunci dalam meminimalkan dampak bencana akibat cuaca ekstrem,” ujar Arnidah di Kantor BPBD Sulbar.
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, mengapresiasi dukungan media seperti RRI dalam menyebarluaskan informasi kebencanaan kepada masyarakat.
Ia menegaskan, seluruh langkah yang diambil BPBD Sulbar merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, agar seluruh perangkat daerah meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
“Kami terus melakukan langkah-langkah preventif sesuai arahan Gubernur. Edukasi dan peringatan dini kepada masyarakat menjadi fokus utama agar potensi risiko dapat ditekan sekecil mungkin,” ungkap Yasir Fattah.
BPBD Sulbar mengimbau masyarakat agar proaktif memantau informasi resmi cuaca dari BMKG dan BPBD, serta segera melapor jika menemukan potensi atau kejadian bencana di wilayahnya masing-masing. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat