Mamuju, 8enam.com.-Sekertaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idri menyebut kehadiran transmigrasi dapat menjadi lokomotif perubahan di Sulbar, baik di sektor pembangunan maupun ekonomi. Hal tersebut disampaikan Muhammad Idris saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Ketransmigrasian Sulbar di Hotel d’Maleo & Convention, Selasa (22/1/2019).
“Adanya transmigrasi di daerah ini, dapat menjadi lokomotif perubahan, yang dapat membawa Sulbar keluar dari ketertinggalan,” tutur Idris, seperti dikutip dari website humassulbarprov.id
Lebih lanjut Idris menjelaskan, keberadaan transmigrasi di Sulbar, merupakan konsekuensi sebagai daerah yang baru, sehingga hal itu sangat penting demi perkembangan pembangunan.
“Makin banyak warga di Sulbar, pergerakan roda perekonomian makin cepat,” ujar mantan Deputi Bidang Diklat LAN RI tersebut.
Sebagai daerah yang sangat berkomitmen terhadap pembangunan dan pengembangan transmigrasi kata Idris, Sulbar harus memberikan perhatian total dan memberikan kesan yang baik terhadap warga transmigran.
Terkait pelaksaan Rakor, Ia mengapresiasi Dinas Transmigrasi Sulbar. Upaya tersebut sebagai wujud keseriusan terhadap pelaksanaan program transmigrasi. Untuk itu, Idris berharap melalui rakor tersebut dapat terbangun kolaborasi yang tinggi, sehingga ke depan pelaksanaan program Ketransmigrasian dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen PKP2 Trans, Chamidun Daim mengemukakan, perkembangan ketransmigrasian dari zaman dulu dan sekarang tuntutnnyaan berbeda, sehingga menurutnya kualitas penyelenggaraan transmigrasi harus lebih ditingkatkan lagi setiap tahunnya.
“Kualitas harus kita tingkatkan dari tahun ke tahun, dimulai dari tahap perencanaan sampai pada penetapan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dan tentunya di dukung data-data yang sesuai dengan aturan yang ada,” terang Chamidun
Dengan dilaksanakannya Rakor tersebut, Ia juga berharap program transmigrasi di Sulbar dapat lebih dikembangkan lagi.
Sedangkan Kepala Dinas Transmigrasi Sulbar, Herdin Ismail menyampaikan, Rakor ketransmigrasian tersebut sebagai wadah menampung segala saran dan permasalahan terkait ketransmigrasian.
Pada kesempatan itu, Herdin mengungkapkan, pada 2019 akan dicanangkan pensertifikatan 1000 lebih Persil.
“Insya Allah atas kerjasama kepala BPN, akan dilakukan pensertifikatan 1000 lebih Persil, dengan catatan Dinas Transmigrasi Kabupaten memberikan dukungan penetapan patok yang jelas terhadap lahan yang akan disertifikatkan,” sebut Herdin. (mhy)