Senin , Juni 2 2025
Home / Daerah / Minimalkan Kerentanan Terpapar Hoaks Dengan Cakap Digital

Minimalkan Kerentanan Terpapar Hoaks Dengan Cakap Digital

Baubau, 8enam.com.-Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, dengan tema “Mengenal dan Menangkal Hoaks” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Juli 2021 di Kabupaten Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara dihadiri oleh 577 peserta dari berbagai kalangan usia dan profesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Manajer Program AMSI & pelatih GNI Yekthi Hesthi Murthi, pendiri Jelajah Sultra Sumarlin, Dosen Jurnalistik dan Ilmu Komunikasi UHO Aswan Zanynu, dan jurnalis SEA Today News Riza Salman. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Ariemega selaku peneliti dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Yekthi Hesthi Murthi membawakan materi “Memahami Informasi Digital, Jejak Digital dan Dampaknya dalam Kehidupan Hari Ini”. Internet Protocol (IP) ibarat kode pos. Pengguna internet memiliki alamat IP yang bisa dilacak orang lain. Sehingga pada prinsipnya, kata Yekthi, meski kita tidak kenal secara langsung, namun ketika mengakses internet, kita tidak hanya terhubung tetapi sudah membuka informasi diri kita ke banyak orang. Setiap aktivitas digital juga pasti meninggalkan rekaman atau jejak digital.

“Maka penting untuk mengubah kebiasaan memilah apa yang perlu dinaikkan atau tidak. Ini butuh kedewasaan, sehingga tidak semua perlu dinaikkan,” pungkasnya.

Sumarlin menyampaikan materi berjudul “Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoax?”. Menurut dia, pertumbuhan pengguna ponsel pintar dan media sosial yang tidak diimbangi literasi digital menyebabkan berita palsu mudah tersebar. Hoaks menyebar tidak hanya melalui situs daring, tetapi juga layanan perpesanan atau percakapan. Banyak alasan orang menyebar hoaks untuk mencari profit, provokasi, hingga propaganda.

“Hoaks dapat memicu perpecahan, menurunkan reputasi si korban, dan menguntungkan pihak tertentu. Parahnya, hoaks mampu membuat fakta tidak lagi dipercaya,” tutur Sumarlin.

Aswan Zanynu membawakan materi “Berpendapat di Ranah Digital”. Berpendapat adalah hak yang dijamin konstitusi. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pendapat, khususnya di ranah digital. Diantaranya, konten jangan melanggar kesusilaan, jangan menghina atau merendahkan orang lain, tidak menyebarkan berita bohong, jangan berbau SARA atau ancaman.

“Tulisan yang dibuat tidak dengan kaidah jurnalistik, itu bukan berita. Itu malinformasi dan termasuk kebohongan,” tegasnya.

Sementara Riza Salman menyampaikan materi mengenai “Tips Keamanan Digital dan Pentingnya Internet Sehat”. “Yang harus dipahami adalah bahwa ketika kita berselancar di internet, itu ibaratnya kita keluar rumah dalam keadaan telanjang bulat. Semuanya bebas mengakses kita. Kita ibaratnya rentan, terpapar virus apapun,” ucap Riza.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah seorang peserta webinar Dewi Suharjo bertanya kepada Sumarlin.

“Mengapa berita hoaks sering terjadi saat ini, bahkan kadang dibuat instansi pemerintah dan media online? Apakah ada kesengajaan?” tanyanya.

“Ada beberapa alasan orang menyebarkan hoaks. Setahu saya berita hoaks itu disebar oleh buzzer, yang memang dia mencari hidup, dia cari makan di situ. Jadi, bisnis dia memang begitu. Kalau tidak ada berita yang diviralkan, ya dia tidak makan. Kenapa sampai sekarang ada? Ya di satu sisi itu sudah jadi profesi atau pekerjaan baru. Jadi, kenapa hoaks merajalela sampai saat ini ya karena ada unsur profit di dalamnya, ada unsur bisnis,” kata Sumarlin.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)

Check Also

Setelah Batik Air Berhenti, Gubernur Sulbar Ajak Lion Air Pertahankan Konektivitas Udara Mamuju-Makassar dengan Bantu Subsidi

Mamuju, 8enam.com.-Kurangnya frekuensi penumpang untuk penerbangan rute Mamuju-Makassar membuat maskapai Batik Air menghentikan layanan penerbangan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *