Mateng, 8enam.com.-Meskipun Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) adalah daerah yang aman dan stabil dari segi politik maupun sosial, namun Sekkab Mateng, H. Askary memghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi dan gejala-gelaja yang mungkin saja timbul setiap saat.
Hal itu disampaikan H. Askary Anwar saat membuka secara resmi Rapat Kerja (Raker) Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) tahun 2019 dengan Tema “Optimalisasi Peran dan Fungsi Kominda dalam Menciptakan Mamuju Tengah Damai, Aman dan Tentram. di Aula rumah makan Benteng Seafood, Senin (27/5/2019).
Askary sampaikan, Raker Kominda ini merupakan kewajiban berdasarkan perintah undang-undang untuk melakukan komunikasi dan koordinasi, mencegah dan mendeteksi dini gejala-gejala yang mungkin timbul atau potensi-potensi yang mungkin saja timbul ditengah-tengah masyarakat khususnya diwilayah Mamuju Tengah.
Menurutnya, stabilitas dan kondusifitas di wilayah Mamuju Tengah sudah cukup bagus, baik sebelum Pemilu maupun pasca Pemilu ini, kondisi stabilitas politik di Mamuju Tengah kondusif, dimana salah satu kabupaten yang tidak melakukan PSU di Pilpres kemarin adalah Mamuju Tengah. Alhamdulillah, potensi-potensi konflik bisa teratasi meskipun ada gejala yang terjadi pada pemeilihan umum tersebut.
“Untuk itu, meskipun daerah kita ini adalah daerah yang aman dan stabil dari segi politik maupun sosial, tetapi kita harus selalu waspada terhadap potensi dan gejala-gelaja yang mungkin saja timbul setiap saat,” ujar Askary.
Askary menuturkan, secara umum Mamuju Tengah ini potensi konfliknya bias muncul dari sejak dulu yakni potensi konflik yang disebabkan oleh batas wilayah dan lokasi, ini sering sekali muncul antara batas wilayah kecamatan maupun desa, dan ini sudah dalam tahap perbaikan batas-batas wilayah tersebut.
“Kemudian yang menjadi antisifasi kita adalah paham-paham radikalisme yang mengarah pada terorisme. Secara umum di Mamuju Tengah mungkin kita tidak bisa nampak melihat secara visual bahwa tidak ada sebuah aliran radikalisme ataupun aliran-aliran radikal yang mencuat di Mamuju Tengah, tetapi potensi itu ada, yang secara kasat mata itu tidak ada tetapi potensi itu ada,” ungkapnya.
“Daerah kita ini adalah daerah yang rawan dengan peredaran dan penggunaan Narkoba serta obat-obat terlarang, ini juga menjadi potensi yang bisa menyebabkan instabilitas daerah karna banyak anak-anak kita, siswa-siswa kita, generasi pemudah kita yang secara tidak sadar terpengaruh dengan lingkungan ataupun terpengaruh dengan pengunaan obat-obat terlarang, sehingga kita perlu lakukan antisipasi dalam rangka menciptakan iklim khususnya anak-anak kita dilingkungan wilayah pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah,” Tambahnya. (Ysn Hms/wan)