Mamuju, 8enam.com.-Meski menjadi pemasok ikan terbesar dan memiliki produksi ikan yang meningkat, tidak membuat nelayan di Mamuju memiliki pendapatan yang signifikan. Hal tersebut di katakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mamuju Lukman Sanusi saat acara penyerahan bantuan, mesin katinting konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), di Dusun Toangsang Desa Bonda Kecamatan Papalang Ksbupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan biaya opersional nelayan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat tinggi.
“Dengan menggunakan mesin konverter menggunakan bahan bakar gas biaya operasional nelayan akan lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan mesin yang menggunakan bahan bakar minyak,” ujarnya. Senin (23/10/2017).
Sementara itu, Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid katakan, dengan adanya bantuan dari Kementrian ESDM ini, nelayan dapat meningkatkan produktivitas. Dia berharap bantuan tersebut dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan pendapatan nelayan.
Dia juga menyampaikan bahwa, perbandingan untuk menggunkan BBM dan BBG itu sama dengan satu banding tiga. Artinya tingkat frekuensi untuk melakukan aktivitas nelayan itu semakin lama dilaut.
“Semakin lama dilaut maka semakin banyak ikan yang ditangkap,” harapnya.
Untuk diketahui mesin katinting yang dibagikan sebanyak 1240 unit. (Lr/edo)