
Mamuju, 8enam.com.-Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfo) Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Ridwan Djafar, menawarkan sebuah strategi inovatif bernama “SULBAR DIGITAL” dalam sesi wawancara seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Gagasan ini berfokus pada Arah Transformasi Holistik dan Konvergensi Digital untuk mengatasi kompleksitas masalah digitalisasi di Sulbar.
Ridwan Djafar memaparkan bahwa kondisi digitalisasi di Sulbar masih memiliki tantangan besar:
Infrastruktur: 177 titik layanan publik tanpa internet dan 118 desa masih mengalami blankspot 4G.
Layanan: 37 urusan pemerintahan belum terdigitalisasi, dengan sistem dan data yang belum terintegrasi.
Kapasitas: Kompetensi digital ASN Sulbar saat ini berada di angka 2,76 poin.
Keamanan: Tercatat 393 kasus serangan siber sepanjang tahun 2025.
“SULBAR DIGITAL” : Solusi Holistik dan Terintegrasi
Melihat kompleksitas ini, Ridwan menegaskan bahwa solusi parsial tidak memadai. Ia menawarkan kerangka besar “SULBAR DIGITAL” sebagai agenda transformasi menyeluruh yang mendukung misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga dalam mengakselerasi tata kelola pemerintahan yang baik dan berkualitas.
“Kita butuh lompatan, bukan tambal sulam parsial. SULBAR DIGITAL memastikan seluruh aspek—layanan digital, integrasi data, kapasitas digital ASN-masyarakat, keamanan siber, dan pembenahan internal—bergerak simultan dan saling memperkuat,” jelas Ridwan.
Strategi yang diusulkan mencakup:
Penguatan Infrastruktur: Memperluas akses internet dan memodernisasi infrastruktur digital untuk mengatasi blankspot.
Integrasi Ekosistem & Data: Mendorong integrasi SATU DATA dan interoperabilitas aplikasi layanan dengan Single Sign-On (SSO).
Layanan Publik: Optimalisasi kanal pengaduan SP4N-LAPOR dan pembuatan konten OPD yang interaktif.
Tata Kelola: Pembangunan Command Center sebagai pusat kendali pembangunan.
Peningkatan Kapasitas & Keamanan Siber: Meningkatkan literasi digital ASN dan masyarakat, serta memperkuat proteksi terhadap ancaman siber, termasuk peningkatan implementasi TTE (Tanda Tangan Elektronik) yang saat ini berada di angka 50,86 persen.
Strategi ini juga mencakup penguatan sumber daya manusia teknis, penataan insentif, serta penerapan pola kerja kolaboratif dan berbasis kinerja, yang bertujuan mewujudkan pemerintahan yang responsif, cepat, dan berkualitas di Sulawesi Barat. (Rls)
8enam.com Media Online Sulawesi Barat