Mateng, 8enam.com.-Peran pemuda dalam mengawal pembangunan di Mamuju Tengah, menjadi tema dalam dialog pemuda dalam rangka merayakan Hari Sumpah Pemuda ke 91 dan menyambut hari pahlawan 10 November, yang di gelar oleh Komunitas Pemuda Menyapa Desa Polo Lereng.
Dialog yang berlangsung di Warkop Ajamlas Desa Polo Lereng Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah, Selasa (5/11/2019) malam tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda Mateng, Ishaq Yunus, Kepala Dinas Parieisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Mateng, Bambang Suparni, Ketua Bapmperda DPRD Mateng, Alamsyah Arifin, aktivis mahasiswa sekaligus tokoh pemuda Kecamatan Pangale, Hadi Eka Saputra serta perwakilan pemuda se Kecamatan Pangale.
Mengawali kegiatan dialog, Mustari Nuhung selaku moderator dialog menyampaikan bahwa, kegiatan ini berawal dari diskusi kecil sekelompok pemuda sambil menikmati secangkir kopi susu.
“Dari diskusi kecil dengan ditemani secangkir kopi susu itulah, ide untuk melaksanakan dialog pemuda dengan tema peran pemuda dalam mengawal pembangunan di Mamuju Tengah itu muncul,” ujar Mustari.
Dalam dialog tersebut, Hadi Eka Saputra salah seorang aktivis mahasiswa yang juga tokoh pemuda Desa Polo Lereng menyampaikan, banyak pemuda-pemuda yang berprestasi ada di luar Kabupaten Mamuju Tengah yang justru sangat eksis. Sementara jika bicara kemajuan daerah itu tidak lepas dari peran para pemuda.
“Mungkin ini perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah ruang-ruang komunikasi antar pemuda dengan pemerintah di Mamuju Tengah. Karena sangat disayangkan, pemuda-pemuda Mamuju Tengah yang berprestasi justru lebih aktif di daerah daerah lain ketimbang di daerah kita sendiri,” kata Eka.
Ruang dialog antara pemuda dengan pemerintah sangat penting kata Eka, jangan nanti membakar ban di jalan baru pemerintah menemui pemuda itu.
Kegiatan dialog pemuda tersebut diapresiasi oleh Kepala Dinas Parpora mateng, H. Bambamg Suparni. Mengapa? Tanpa ada komando ide kreatif pemuda Desa Polo Lereng bangkit.
“Inilah yang perlu diapresiasi. Dan saya sangat mendukung kegiatan seperti ini,” kata Bambang Suparni.
Dia katakan, jika pemuda bergerak untuk mengawal pembangunan, maka pemuda itu tidak boleh lepas dari tiga poin, yaitu, sebagai agen perubahan, kontrol sosial dan yang paling penting adalah kekuatan moral. Dengan kekuatan moral dirinya yakin pemuda akan mampu mengawal dan membangun daerah.
“Kedepan dipundak para pemudalah, nasib daerah bangsa dan negara ini. Siapa lagi yang akan jadi pemimpin kalau bukan para pemuda. Olehnya itu mari kita berperan aktif mengawal, memberi kritikan, saran, masukan dan solusi kepada pemerintah dalam rangka untuk kemajuan daerah Mamuju Tengah yang kita cintai ini,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Bappeda, Ishaq Yunus menyampaikan bahwa pelanjut tongkat estapet kepemimpinan kedepan adalah para pemuda. Olehnya itu, peran aktif pemuda dalam mengawal pembangunan itu sangat penting.
“Saya mengutif ungkapan Soekarno, berikan aku 1000 orang tua, akan kucabut semeru sampai keakar-akarnya. Tapi berikan saya 10 pemuda, saya akan guncangkan dunia ini. Itu artinya betapa pentingnya pemuda dalam sebuah negeri dan semua pemerintah,” kata Ishaq Yunus.
Dia katakan, Pemuda adalah agen perubahan. Olehnya itu, ungkapan itu jangan hanya sebatas ungkapan saja harus ada action bahwa pemuda itu adalah agen perubahan.
Berbicara pemerintahan kata Ishaq Yunus, ada tiga komponen yang harus berkaloborasi dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan, ada pemerintah, swasta dan masyarakat. Nah dimana peran pemuda, yaitu ada di komponen masyarakat.
“Pemuda harus ambil bagian dalam pembangunan. Bukan nanti duduk dalam pemerintahan baru terlibat dalam pembangunan. Pemuda adalah tunas harapan bangsa, olehnya itu kita berharap pemuda harus berperan aktif, karena yang akan melanjutkan masadepan bangsa dan negara ini adalah para pemuda. Pemudalahlah yang akan melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan selanjutnya. Pertanyaanya adalah apa persiapan kita untuk melanjutkan tongkat estapet kepemimpinan itu, karena kemajuan sebuah daerah sangat dipengaruhi oleh daya saingnya, mampukah kita berkompetisi dengan daerah lain,” ujarnya.
Pemerintah sangat peduli dengan pemuda, yang paling penting lanjutnya, adalah bagaimana membangun komunikasi yang intens, membangun komunikasi yang baik antara pemerintah dan pemuda. Yang jelas pemerintah sangat peduli kepada pemuda.
“Pemerintah terbuka dengan kritikan, silahkan datang duduk bersama, berdialog, berdiskusi. Karena dialog yang baik akan menghasilkan sebuah solusi dari sebuah persoalan dan akan menghadirkan nilai-nilai budaya-budaya dan etika,” ungkapnya.
Alamsyah Arifin juga mengapresiasi kegiatan dialog pemuda yang dilakukan oleh Komunitas Pemuda Menyapa Desa Polo Lereng. Menurutnya ini membuktikan bahwa masih ada semangat, kemauan dan kepedulian pemuda dalam mengawal pembangunan di Mamuju Tengah.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Komunitas Pemuda Menyapa Desa Polo Lereng. Karena meskipun mereka berada di desa, namun pemuda ini memiliki semangat, kemauan dan kepedulian untuk mengawal pembangunan di Mamuju Tengah agar daerah ini bisa setara dengan daerah lain,” ujarnya.
Bicara soal peran pemuda dalam mengawal pembangunan, Alamsyah berharap bukan hanya soal pembangunan infrastruktur saja. Tapi bagaimana pemuda mengambil peran untuk mengawal semua sektor pembangunan mulai dari peningkatan SDM sampai dengan peningkatan infrastruktur baik di tingkat desa, kabupaten, provinsi bahkan pusat.
Sebagai wakil rakyat, Alamsyah juga mengharapkan saran, kritikan dan masukan dari pemuda yang sifatnya membangun demi kemajuan daerah Mamuju Tengah.
“Sebagai wakil rakyat, saya berharap ada saran, masukan dan kritikan dari pemuda. Kami di DPRD sangat welcome kepada pemuda, jika ada saran, masukan ataupun kritikan baik soal kinerja kami sebagai wakil rakyat begitupun soal kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah daerah yang ada indikasi tidak tepat sasaran, mari kita diskusikan, kita sampaikan kepemerintah. Karena saya juga yakin, pemerintah daerah sangat terbuka dengan saran, masukan dan kritikan dari pemuda,” ungkapnya. (one)