Mamuju, 8enam.com.-Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus merampungkan pelayanan pemberkasan beasiswa Pemprov tahun 2025. Hingga Senin (29/09/25), atau sehari menjelang penutupan, tercatat 53 mahasiswa telah dilayani, mencakup berbagai jenjang dari Diploma hingga S3.
Program beasiswa ini merupakan salah satu inisiatif unggulan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S Mengga, yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Pengakuan Inklusivitas dari Orang Tua Penerima
Di sela-sela proses pelayanan, momen emosional terekam dari seorang ibu dari Rizki Muhammad, mahasiswa penyandang disabilitas netra berprestasi di UIN yang juga dikenal sering menorehkan prestasi dalam tilawah Al-Qur’an.
Sambil meneteskan air mata, beliau menyampaikan apresiasi mendalam atas layanan yang dirasakan setara dan tidak diskriminatif.
“Saya, orang tua dari Rizki Muhammad, seorang penyandang disabilitas netra yang berprestasi, menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat. Kami merasakan betul bahwa penerimaan beasiswa ini tidak membedakan antara yang normal maupun yang memiliki keterbatasan. Yang penting memenuhi syarat, semua bisa mendapat kesempatan yang sama,” ungkapnya penuh haru.
Ibu Rizki berharap program beasiswa ini terus ditingkatkan sebagai motivasi bagi anak-anak disabilitas lain untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.
Komitmen Pendidikan yang Adil dan Merata
Di tempat terpisah, Plt. Kepala Biro Pemkesra, Murdanil, menegaskan kembali komitmen Pemprov Sulbar untuk mewujudkan layanan pendidikan yang adil dan merata.
“Kami berupaya agar seluruh mahasiswa, baik yang berprestasi maupun yang memiliki keterbatasan ekonomi atau fisik, tetap mendapat ruang yang sama. Beasiswa ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mendukung pendidikan generasi muda Sulbar,” tegas Murdanil.
Pada hari itu, layanan pemberkasan mencakup berbagai kategori, antara lain 20 orang jalur prestasi akademik sarjana, 11 orang magister, 1 orang S3, 6 orang tidak mampu sarjana, 1 orang tidak mampu diploma, serta 3 orang prestasi non-akademik sarjana. (Rls)