
Mateng, 8enam.com.-Dalam waktu dekat, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) akan mengexpor buah pisang keluar negeri yakni ke negeri jiran Malaysia. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mateng, M. Anwar saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/7/2019).
Muh. Anwar mengatakan, Mamuju Tengah memiliki potensi pertanian khusus pertanaian pisang itu sangat luar biasa, sehingga banyak investor yang melirik hasil pertanian dari Kabupatrn Mamuju Tengah. Salah satunya yaitu pisang.
Sebelumnya kata Muh. Anwar, pihak Dinas Pertanian tidak mengetahui jika sudah terjadi proses jual brli buah pisang yang dilakukan langsung masyarakat. Setelah dilakukan kroscek, ternyata buah pisang yang dibeli oleh pedagang dari Makassar untuk di kirim keluar, berasal dari Kabupaten Mamuju Tengah.
“Awalnya kami tidak tahu, setelah dilakukan kroscek, ternyata diketahui bahwa pisang itu berasal dari Kabupaten Mamuju Tengah. Itupun diketahui setelah buah pisang itu masuk karantina tanaman,” tuturnya.

Proses penjualan buah pisang ke pedagang yang ada di Makassar kata Kepala Bidang Pertanian Sayamsuddin saat di komfirmasi diwaktu yang sama, dilakukan oleh petani langsung ke pembeli dari Makassar yang selanjut buah pisang dari Mamuju Tengah itu di kirim ke luar negeri.
Dia mengatakan, awalnya pisang itu atas nama Sulsel, namun setelah ditahan dikarantina tanaman lalu diusut, ternyata lebel dos pembungkus buah pisang itu atas nama Mamuju Tengah.
“Setelah diketahui bahwa buah pisang itu berasal dari Kabupaten Mamuju Tengah, pihak Provinsi Sulbar berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mateng untuk bersama-sama memberikan pembinaan kepada petani pisang. Selanjutnya kita langsung laksanakan Bimtek dengan mengundang para kelompok tani pisang beberapa waktu lalu,” kata Syamsuddin
Kedepannya lanjutnya, pihaknya akan melakukan inventarisasi dimana kantong-kantong, berapa luas areal kebun pisang di Mamuju Tengah, setelah itu pihaknya melakukan pembinaan bagaimana berkebun, cara merawat, pemupukan sampai panen. Selain itu pihaknya juga kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) untuk melakukan pembinaan bagaimana cara meningkatkan mutu dan kualitas buah pisang.
“Setelah kualitas dan mutu barangnya bagus, Dinas Perdagangan yang menanganni pemasaranya. Setelah ada investor masuk maka Dinas PTSP menangani perizinannya,” ungkapnya.
Sementara Kepala Seksi Perbenihan Bidang pertanian, Patimang P Rabay menuturkan, untuk saat ini belum ada berapa target yang akan di expor, karena baru mau launching. Saat ini pihaknya menyiapkan petaninya, bagaimana pasca panen yang benar mulai dari kebun sampai pengemasanya.
“Nanti setelah launching baru ada kesepakatan antara pedagang dengan petani. Soal target, dari Dinas Pertanian tidak ada target, tapi menurut pengakuan kelompok tani, biar 1000 ton dalam seminggu mereka siap,” ungkapnya. (wan)